News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

3 Pasien Virus Corona yang Sudah Sembuh di RSPI Sulianti Saroso Diberi Oleh-oleh Jamu Racikan Jokowi

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Konferensi Pers Presiden Joko Widodo Soal Penanganan Virus Corona di Istana Negara, Minggu (15/3/2020).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto memberikan jamu oleh-oleh dari Presiden Joko Widodo kepada pasien kasus 01, 02, dan 03 virus corona yang telah dinyatakan sembuh di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Ketiga pasien tersebut hadir mengenakan balutan kebaya model kartini dengan warna masing-masing merah, hijau, dan hitam.

"Saya ke sini sekalian membawakan oleh-oleh buah tangan dari Bapak Presiden untuk bekal pasien 01, 02, 03 yang sudah sehat, bukan pasien lagi. Sudah sehat. Berupa jamu," ujar Terawan di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Senin (16/3/2020).

Baca: Punya Rumah Rp 300 M, Alshad Ahmad Ungkap Tipe Calon Istri, Raffi Ahmad: Jangan Cuma Cinta Duit Lu !

Terawan mengatakan jamu tersebut diramu Jokowi sendiri dan diberikan agar para pasien yang sudah sembuh tersebut tetap sehat.

Jokowi, kata Terawan, juga berpesan agar jamu yang diberikan diminum dan dinikmati untuk menjaga ketahanan tubuh.

Baca: BREAKING NEWS: Yurianto Imbau Lakukan Self Isolated untuk Pengendalian Wabah di Masyarakat

"Supaya bisa menjaga daya tahan tubuh dan imunitasnya. Pesan Bapak Presiden apa yang disiapkan ini diminum, dinikmati. Untuk itu saya akan serahkan 2 buah untuk bertiga. Karena satu rumah kan," katanya.

Pemberian buah tangan itu disambut dengan senyum dari ketiga pasien berjenis kelamin perempuan tersebut.

Mereka juga sempat berfoto dengan jamu yang berada dalam tumbler.

Alasan Jokowi tidak ambil lockdown untuk Indonesia

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tegaskan Indonesia belum akan memilih opsi lockdown sebagai antisipasi penularan virus corona (Covid-19).

Hal ini disampaikan Jokowi dalam konferensi pers di Istana Bogor, pada Senin (16/3/2020) sekitar pukul 15.00 WIB.

"Sampai saat ini tidak ada kami berpikiran ke arah kebijakan lockdown," tegas Jokowi.

Baca: Jokowi Sudah Jalani Tes Corona, Ini Hasilnya

Baca: Jokowi Minta Layanan Publik, Kesehatan, dan Transportasi Tetap Diadakan

Ia menuturkan saat ini pemerintah tengah fokus dalam mengurangi mobilitas masyarakat dari satu tempat ke tempat yang lain.

"Menjaga jarak dan mengurangi kerumunan orang yang membawa resiko lebih besar pada penyebaran Covid-19," ujarnya.

Sehingga Jokowi mengimbau masyarakat untuk melakukan aktivitas di rumah. 

"Kebijakan belajar, bekerja dan ibadah dari rumah perlu terus kami gencarkan untuk mengurangi adanya penyebaran Covid-19," jelasnya.

Arti Lockdown

Persebaran Covid-19 yang semakin meluas membuat beberapa negara melakukan lockdown.

Lockdown dilakukan sebagai upaya dalam meminimalisir terjadinya persebaran Covid-19 atau biasa dikenal virus corona.

Hingga saat ini, ada delapan negara yangs sudah melalakukan lockdown.

Diantaranya China, Italia, Filipina, Denmark, Irlandia, Spanyol, Prancis, dan Inggris.

Apa itu lockdown?

Lockdown sendiri artinya kuncian.

Dikutip dari Cambridge, lockdown diartikan sebagai sebuah situasi di mana orang tidak diperbolehkan masuk atau meninggalkan sebuah bangunan atau kawasan bebas karena kondisi darurat.

 

Baca: BREAKING NEWS: Jokowi Tegaskan Pemerintah Daerah Tak Bisa Lockdown Tanpa Keputusan dari Pusat

Baca: BREAKING NEWS Jokowi Minta Daerah Tetap Sediakan Moda Transportasi

Dilansir theguardian.com, Jerman menyegel sebagian perbatasannya, melarang pendatang dari Prancis, Swiss, dan Austria mulai Senin (16/3/2020).

Sementara Denmark menjadi negara kedua setelah Italia yang memberlakukan lockdown, setelah mengonfirmasi 514 kasus Covid-19 di negaranya.

Mengikuti Italia, Spanyol juga melakukan lockdown selama 15 hari kecuali jika ingin membeli makanan atau obat-obatan, bekerja atau mencari perawatan medis.

Jumlah kematian Spanyol akibat virus Covid-19 meningkat dua kali lipat pada Minggu (15/3/23020), menjadi 288 lebih dari 8.000 orang dilaporkan terinfeksi.

Spanyol menempati urutan terburuk kedua setelah Italia, dimana lebih dari 1.400 orang telah meninggal dan lebih dari 21.000 terinfeksi sakit.

Spanyol resmi melakukan penguncian secara nasional. Spanyol adalah negara Eropa kedua yang melakukan lockdown ini. (Youtube Sky News Australia)

Media Jerman mengatakan tiga perbatasan utama negara itu akan ditutup.

Perlu diketahui, negara-negara tetangga seperti Denmark, Republik Ceko, dan Polandia telah menutup perbatasan mereka untuk wisatawan.

Di Austria bertemu lebih dari lima orang akan dilarang mulai Senin (16/3/2020).

Toko-toko yang tidak penting akan ditutup, begitu juga restoran, bar, taman bermain, dan tempat-dan tempat olahraga.

Kanselir Austria, Sebastian Kurz, memperingatkan minggu-minggu berikutnya akan "menantang, sulit, dan menyakitkan".

Lebih dari 800 orang telah terinfeksi dari populasi 8,8 juta dan satu orang meninggal.

Vienna telah melarang siapa pun masuk dari Inggris, Belanda, Ukraina, dan Rusia.

Ilustrasi (AFP/PIERO CRUCIATTI)

Di Perancis, 127 orang tewas.

Kafe, restoran, bioskop, dan sebagian besar toko tutup.

Layanan pesawat, kereta api, dan kereta antar kota berkurang mulai, Minggu, tetapi layanan Paris Métro akan berlanjut untuk saat ini, kata pemerintah.

Bulgaria mengatakan akan melarang penerbangan masuk dari Spanyol dan Italia.

Dengan infeksi meningkat secara eksponensial di banyak negara, para pemimpin G7 sedang mempersiapkan untuk mengadakan pertemuan puncak yang luar biasa melalui tautan video pada Senin.

Pertemuan ini dilakukan untuk mencoba mengoordinasikan respons finansial dan medis terhadap pandemi.

Perjalanan internasional dan pergerakan internal di banyak negara akan sangat dibatasi yang mulai berlaku selama beberapa hari mendatang.

Di China, pemerintah mengumumkan siapapun yang mendarat di Beijing mulai Senin akan dikarantina selama 14 hari di fasilitas pemerintah.

Siapa pun yang tiba di Australia akan diperintahkan untuk melakukan isolasi diri selama dua minggu.

Tak hanya itu, mereka juga terancam akan dikenakan denda jika tak melakukannya, kata pemerintah setempat.

Baca: Berduri, Ini Gambar Virus Corona Diperbesar, Bentuk Corona seperti Mahkota

Pada Sabtu, (14/3/2020) Amerika Serikat menambahkan Inggris dan Irlandia ke daftar negara-negara Eropa yang melarang adanya pendatang.

Filipina mencatat empat kematian akibat virus corona dan 29 kasus baru, menjadikan penghitungan infeksi domestik menjadi 140, dengan seluruh populasi ibu kota, Manila, ditempatkan di bawah “karantina masyarakat” selama sekitar satu bulan dimulai pada Minggu.

(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma/Yurika Nendri))

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini