News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Jusuf Kalla Sebut Jumlah Orang yang Jalani Tes Corona Masih Kurang

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla kunjungi Kerinci.

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) sekaligus mantan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla (JK) menilai jumlah orang di Indonesia yang menjalani tes virus corona (Covid-19) masih terlalu sedikit.

Menurutnya, jumlah pasien yang dinyatakan positif terinfeksi corona pun masih terbilang rendah.

Padahal, JK mengatakan, jumlah tersebut mungkin saja jauh lebih besar dari yang diketahui saat ini.

Baca: Peta Corona di 10 Provinsi di Indonesia, Pasien Positif hingga Meninggal

Menurutnya, dalam hal ini, pemerintah bukan menyembunyikan datanya melainkan jumlah orang yang menjalani pemeriksaan dinilai masih kurang.

"Angka di Indonesia kita ini tentu ada hal-hal yang bukannya disembunyikan tapi kurangnya orang dites karena cuma ada satu lab," kata JK dalam wawancaranya yang ditayangkan kanal Youtube Najwa Shihab, Kamis (19/3/2020).

"Akibat cuma satu lab itu, maka yang diketemukan positif tidak terlalu banyak, padahal potensinya mungkin jauh sangat besar," sambungnya.

JK pun menilai pemerintah terlambat dalam melakukan tes secara masal.

"Sebenarnya yang dibuka, bisa saja semuanya (sudah) dibuka.

Persoalannya, kita telat untuk mengetes banyak orang," tutur JK.

Ketua PMI tersebut kemudian membandingkan jumlah orang diperiksa di Indonesia dan di Korea Selatan.

Baca: Antisipasi Virus Corona, Penyemprotan Disinfektan Dilakukan kepada Tamu dan Pegawai Kantor Wapres

"Contohnya sampai beberapa hari lalu baru 1.000 lebih (yang diperiksa), sekarang dilaporkan sudah 2.000 lebih, karena itu langsung juga naik itu jumlah yang positif," kata JK.

"Kalau di Korea misalnya, mereka langsung mengetes 200 ribu masyarakatnya kemudian tentu ditemukan juga 8.000," tambahnya.

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, hingga Rabu (18/3/2020), dilaporkan terdapat 227 pasien positif corona di Indonesia.

Sementara itu, 19 pasien dinyatakan meninggal dunia dan 11 di antaranya telah sembuh.

Presiden Imbau Masyarakat Lakukan Social Distancing

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah mengimbau masyarakat tetap waspada dan mulai menerapkan social distancing untuk mengurangi penyebaran virus Covid -19 di Indonesia.

Social distancing merupakan sebuah tindakan pengendalian yang dimaksudkan untuk menghentikan atau memperlambat penyebaran virus.

Baca: Ciri-ciri Corona Per Hari, Hari Ke-1 Mual, Hari Ke-5 Sulit Bernapas

Tujuan dari social distancing ini adalah untuk mengurangi kemungkinan kontak antara orang terinfeksi dan orang lain yang tidak terinfeksi, sehingga dapat meminimalkan penularan penyakit, terutama kematian.

Berikut ini Tribunnews.com rangkum beberapa hal yang tidak boleh dan boleh Anda lakukan selama social distancing, dilansir Gulfnews.com, Rabu (18/3/2020).

Hal-hal yang Tidak Boleh dilakukan saat social distancing: 

1. Pertemuan kelompok besar atau kumpul-kumpul

Hindari kegiatan bertemu dengan sejumlah kelompok besar atau berkumpul-kumpul.

Hal tersebut dapat membuat Anda melakukan kontak dekat dengan orang banyak.

Mulai dari yang sehat, sakit, atau bahkan pembawa virus yang secara tidak langsung masih terlihat sehat.

2. Melakukan perjalanan jauh

Usahakan untuk tidak melakukan perjalanan jauh pada saat social distancing.

Kecuali jika memang untuk keperluan darurat, misalnya untuk pergi berobat atau membeli bahan makanan.

Namun jika terpaksa Anda melakukan perjalanan keluar dari lingkungan rumah, tetap berhati-hati dan selalu waspada hindari kerumunan orang.

Baca: 19 Pasien Meninggal karena Corona, Ini Riwayat Perjalanan Korban Lengkap dari Jateng hingga Bali

3. Hindari menggunakan alat transportasi umum

Usahakan hindari menggunakan alat transportasi umum, seperti bus, angkot, kereta api.

Namun jika memang Anda sudah terbiasa menggunakan trasportasi umum, sebaiknya hindari pada saat jam-jam sibuk karena kemungkinan akan ramai.

Dengan kondisi yang tidak ramai, Anda akan bisa menjaga jarak dengan penumpang lainnya.

Penerapan social distancing ini melalui penempelan garis kuning di lantai, yang masing-masing memiliki jarak 1 meter sebagai penanda batas antrean penumpang. (DOK AP II)

4. Latihan olahraga di gym

Tempat Gym dan alat-alatnya sering disentuh oleh banyak orang.

Sebaiknya Anda tidak pergi ke tempat gym sementara waktu untuk menghindari kontak fisik dengan orang lain.

Anda bisa melakukan olahraga sendiri di rumah, misalnya yoga, treadmill, dan olahraga simple lainnya yang bisa Anda lakukan dirumah.

5. Hangout, nonton bioskop, nonton konser

Ketika menjalani social distancing, tak jarang Anda akan merasa bosan.

Hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan untuk pergi hangout, nonton bioskop, nonton konser.

Anda bisa meminimalisirnya dengan cara menonton film dirumah, karaoke dirumah bersama keluarga, bahkan makan malam bersama keluarga.

6. Menerima tamu di rumah

Selama social distancing sebaiknya Anda tidak perlu menerima tamu di rumah.

Anda harus meminimalisir kontak dengan orang lain yang artinya tidak perlu menerima tamu di rumah.

Baca: Cara Cegah Virus Corona: Social Distancing hingga Lakukan Disinfeksi

7. Anda juga harus tetap berhati-hati saat melakukan beberapa hal berikut ini:

- Mengunjungi toko kelontong

- Menerima barang/obat dari apotek

- Mengunjungi rumah sakit

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta/Maliana/Lanny Latifah)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cegah Corona, Ketahui 7 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan saat Social

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini