Pada kesempatan itu, Yunaedi melakukan pemantauan langsung terhadap langkah-langkah yang sudah diambil UPT Pemasyarakatan wilayah Tangerang dalam situasi ditiadakannya layanan kunjungan WBP.
Di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tangerang, kunjungan sudah dihentikan sejak Senin (16/3/2020) hingga 31 Maret mendatang.
Untuk itu, pihak lapas menyediakan Kamar Bicara Umum (KBU) berkerja sama dengan Palapa.
Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Tangerang, wastafel sudah disediakan di tiap blok, tempat makan, poliklinik, dll.
Pihak LPKA juga sudah sosialisasikan tidak ada kunjungan ke keluarga Anak via media sosial.
"Alhamdulillah, mereka paham. Kami berikan pengertian bahwa di dalam Inshaallah Anak-anak sehat. Ada juga helpdesk di depan untuk berikan informasi," terang Kepala LPKA Tangerang, Esti Wahyuningsih.
Di Lapas Pemuda Tangerang, pengunjung pun mendukung di-stopnya layanan kunjungan untuk sementara demi menghindari penyebaran Corona. Mereka tidak bereaksi negatif.
Pihak lapas juga menyediakan layanan video call, dari PC.
"Saat ini baru siap 10 PC. Kami juga siakan 15 warung telekomunikasi seraya mencari PC yang bisa dipakai serta akan siapkan 10 hanphone bila PC belum bisa," tutur Kepala Lapas (Kalapas) Pemuda Tangerang, Supriyanto.
Baca: Pebulutangkis Asal Taiwan Ini Akui Idolakan Mohammad Ahsan, Sebut Sosok yang Ramah
Baca: Sikap Istana untuk Nasib Peserta Ijtima di Gowa, Batal karena Corona
Sementara itu, Lapas Kelas I Tangerang sudah lakukan antisipasi sebelum Corona sehingga saat ada surat edaran sudah disiapkan, yakni dengan video call.
Seluruh WBP juga sudah diukur suhunya dan diberi arahan bahwa sementara tidak ada kunjungan.
"Seluruh tamu, petugas, yang masuk lapas harus cuci tangan dan diukur suhunya. Petugas yang panas, kami minta jangan masuk dulu. Cek dulu," kata Kalapas Tangerang, Jumadi.
Layanan video call juga disediakan di Lapas Perempuan Tangerang. Layanan ini sudah dipasang pekan lalu bekerja sama dengan pihak ketiga, namun pengunjung harus datang ke lapas.
"Bisa saja telepon dari rumah, tapi harus buat janji dulu agar WBP-nya standby," terang Kalapas Perempuan Tangerang, Rafni Trikoriaty Irianta.
Di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Tangerang, Kepala Rutan, Mujiarto, menerangkan sudah membentuk tim gugus penanggulangan Corona.