News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Terawan Dituding Sepelekan Corona dan Didesak Mundur, Pramono Anung: Sudah Didengar Bapak Presiden

Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tiga orang pasien positif Corona (Covid-19) kasus 1, 2, dan 3 yang telah dinyatakan sembuh memberikan keterangan kepada wartawan di RS Sulianto Saroso, Jakarta, Senin (16/3/2020). Ketiga penyintas Corona pertama di Indonesia tersebut dibekali jamu dari Presiden Joko Widodo yang disampaikan lewat Menkes Terawan Agus Putranto. TRIBUNNEWS/HO/HUMAS KEMENKES

TRIBUNNEWS.COM - Gaya Menteri Kesehatan Terawan dalam menangani wabah Virus Corona (COVID-19) menjadi sorotan masyarakat.

Muncul berbagai reaksi dari masyarakat, salah satunya adalah meminta Menkes Terawan untuk mundur karena dianggap menyepelekan wabah COVID-19.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan seluruh kritikan masyarakat sudah didengar oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam saluran YouTube kompastv, Senin (2/3/2020). (youtube kompastv)

 

Dikutip dari acara Mata Najwa, Rabu (18/3/2020), awalnya presenter Mata Najwa, Najwa Shihab menunjukkan contoh kritikan dari masyarakat yang tidak senang dengan gaya Menkes Terawan menangani COVID-19.

"Koalisi Masyarakat Sipil misalnya, menyoroti Menteri Kesehatan yang dipandang sejak awal kerap menganggap enteng penyebaran virus ini, dianggap tidak tanggap tidak peka," kata Najwa.

"Di saat negara kampanye soal social distancing, Menkes malah menggelar acara publik dan acara seremonial, adakah tanggapan istana?."

Pramono Anung atau akrab disapa Pram, menjelaskan bahwa kritikan adalah hal yang positif bagi pemerintah.

Ia mempersilahkan bagi siapapun untuk mengkritik pemerintah.

"Semua kritikan tentunya kami dengarkan, karena bagaimana pun pemerintahan ini akan menjadi baik, menjadi kuat kalau kritik itu selalu ada," jelasnya.

"Dan pemerintah tidak boleh enggak dikritik, karena kritik itu tempat yang paling mujarab," lanjut Pram.

Baca Selengkapnya >>>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini