TRIBUNNEWS.COM - Kabar duka menyelimuti tanah air, Sujiatmi Notomihardjo, Ibunda Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meninggal dunia pada usia 77 tahun Rabu, (25/3/2020) pukul 16.45 WIB.
Ibunda Joko Widodo menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit DKT Solo, Jawa Tengah.
Sujiatmi Notomihardjo adalah sosok wanita yang selalu menguatkan Sang Presiden ketika terjatuh.
Melansir TribunJateng, Sujiatmi Notomihardjo merupakan wanita kuat yang telah melahirkan dan membesarkan Jowo Widodo yang kini sedang memimpin Indonesia.
Baca: FOTO-foto Suasana Rumah Duka Ibunda Jokowi di Solo
Baca: Istana Ajak Seluruh Rakyat Indonesia Doakan Ibunda Jokowi Agar Husnul Khatimah
Sujiatmi Notomihardjo selalu ada untuk mendukung dan menguatkan hati Jokowi saat terjatuh.
Mengutip kisah masa kecil Jokowi dalam buku berjudul 'Saya Sujiatmi, Ibunda Jokowi' karya Kristin Samah dan Fransisca Ria Susanti (2014).
Semasa belajar di SDN 111 Tirtoyoso, Solo, Jokowi mengaku jarang belajar, namun sering juara kelas.
Kecerdasan yang dimiliki Jokowi mengantarkannya masuk ke SMPN 1 Surakarta, SMP terfavorit di kota Solo pada 1974.
Jokowi bercita-cita meneruskan pendidikannya SMAN 1 Surakarta, sekolah terfavorit untuk kategori SMA di Solo.
Nasib malang menghampiri Jokowi, ia tidak lolos seleksi di sekolah tersebut.
Dia diterima di SMAN 6, yang dulu bernama Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan.
Semangat Jokowi kontan luruh.
Baca: Ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo Tutup Usia di RST Slamet Riyadi Solo
Baca: FOTO-foto Suasana Rumah Duka Ibunda Jokowi di Solo
Jokowi kecewa dan malu mengingat kala itu SMAN 6 baru berdiri, belum teruji kualitasnya.
Jokowi masuk sebagai angkatan pertama.
Saking sedihnya, Jokowi mogok makan dan mengurung diri di kamar.
Jika pun berangkat sekolah, dia hanya 'sekadar' berangkat dan lebih sering membolos.
Dia kerap pula jatuh sakit dan nyaris satu tahun dalam kondisi seperti itu.
Bahkan Jokowi pernah tak masuk sekolah dua bulan karena tipus.
Dokter menjelaskan kepada Sujiatmi bahwa anaknya tersebut tak semata fisiknya yang sakit tapi juga hatinya.
Satu-satunya jalan bagi Sujiatmi adalah berjuang menempatkan diri sebagai teman untuk jiwa yang patah tersebut.
Sujiatmi tak mengintervensi atau pun memaksakan kehendaknya kepada sang anak.
Sujiatmi membebebaskan Jokowi untuk melakukan apa pun sembari setia mendampinginya.
Saat Jokowi mulai sembuh dan masuk sekolah lagi, Sujiatmi mengantar sendiri anaknya ke sekolah dengan motor.
Sujiatmi mengemudi di depan, Jokowi membonceng di belakang.
"Teman-temannya suka mengolok-oloknya setiap saya menjempunya."
"Mereka bilang, 'Kae kowe dipethuk mbakyumu' (itu kamu dijemput kakak perempuanmu)," kata Sujiatmi menirukan olokan teman-teman Jokowi.
Olokan tersebut membuat telinga Jokowi memerah tapi dirinya tak bisa berkutik.
Untunglah, suasana patah hati tersebut mulai menghilang saat Jokowi menginjak kelas dua.
Menurut Sujiatmi, menginjak kelas 2 Jokowi mulai giat belajar dan lupa terhadap kekecewaannya.
Hasilnya dia kerap juara kelas.
Bahkan saat kelulusan, Jokowi keluar sebagai juara umum sekolah.
Kasih seorang ibu memang luar biasa, begitu pula cinta dan pengorbanan Sujiatmi, untuk anak kinasihnya, Jokowi.
Melansir tayangan Kompas TV, rombongan sudah keluar dari Rumah Sakit Tentara Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah pada pukul 18.30 WIB.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tengah berada diperjalanan menuju Solo.
Ganjar Pranowo menjelaskan bahwa pihaknya belum mendapatkan informasi terkait penyebab meninggal dan waktu pemakamannya.
"Ini kita sedang berusaha terus berkomunikasi," terangnya.
Terkait sosok Sujiatmi Notomihardjo, Ganjar Pranowo mengungkap bahwa beliau adalah seorang ibu yang sangat mencintai anak dan cucunya.
"Seorang ibu yang sangat mencintai anak dan cucunya, seorang ibu yang sangat sederhana di dalam relasinya," jelasnya.
Selain itu, Ganjar Pranowo mengatakan, realisasi sosial Sujiatmi Notomihardjo tidak pernah berubah.
Semenjak anaknya jadi Walikota, Gubernur, dan Presiden, beliau selalu mudah dihubungi oleh masyarakat.
Melansir TribunSolo, tokoh di Kota Solo, Sumartono Hadinoto mengatakan jika dirinya baru mendapatkan infomasi meninggalnya ibunda orang nomor satu di Indonesia itu setelah beberapa menit.
"Meninggal dunia pukul 16.45 WIB, tapi saya dikabarin setelah itu."
"Saya langsung berkabar dengan Pak Wali Kota FX Hadi Rudyatmo," ujarnya.
Sementara itu, kakak kandung Iriana Jokowi, Haryanto membenarkan informasi meninggal dunianya nenek dari Gibran Rakabuming Raka tersebut.
"Baru saja, pukul 16.45 WIB," ungkapnya kepada TribunSolo.com.
Sampai saat ini belum ada kabar penyebab meninggalnya ibunda Presiden Jokowi tersebut.
(Tribunnews.com/Fajar)(Tribunsolo.com/Adi Surya Samodra)(Tribunjateng.com/Fachri Sakti N)