News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Penyemprotan Disinfektan ke Tubuh Manusia Berbahaya, Ganjar : Hentikan Penyemprotan Pada Orang

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo didampingi Wakil Gubernur dan Kepala Dinas Kesehatan, Yulianto Prabowo (kiri) mengumumkan satu pasien baru positif corona di Kota Semarang dan satu PDP meninggal di Moewardi. Pasien yang meninggal belum diketahui hasil pemeriksaannya apakah negatif atau positif, Kamis (19/03/20). (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

TRIBUNNEWS.COM - Dengan mewabahnya virus corona di Indonesia, banyak masyarakat yang kemudian melakukan tindakan pencegahan penyebaran virus corona.

Satu di antara yang sering dilakukan masyarakat belakangan ini adalah penyemprotan cairan disinfektan ke orang.

Namun ternyata, penggunaan cairan disinfektan itu kurang efektif untuk melindungi manusia dari Covid-19.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito.

Petugas melakukan penyemprotan cairan disinfektan di sepanjang jalan protokol Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (30/3/2020). Penyemprotan dilakukan untuk menekan penyebaran virus Corona (COVID-19). Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Wiku mengatakan, cairan disinfektan hanya ampuh menghilangkan mikroorganisme yang menempel pada benda-benda mati.

Misalnya lantai, meja, peralatan medis, atau permukaan benda yang sering disentuh.

"Sifatnya hanya sementara, disinfektan ini adalah senyawa kimia yang digunakan di dalam proses dekontaminasi yang membunuh mikroorganisme, virus, bakteri pada obyek permukaan benda mati," kata Wiku seperti dikutip dari Kompas.com.

Sementara penularan Covid-19 ke manusia tidak hanya terjadi dari virus yang terdapat di benda mati, tetapi juga antar manusia.

Wiku mengungkapkan, penggunaan cairan disinfektan secara berlebihan dapat membahayakan kesehatan manusia.

Satu di antara dampak yang ditimbulkan adalah iritasi kulit dan mata.

Baca: Sempat Dirahasiakan, China akan Masukkan Data Pasien Corona Tak Bergejala dalam Hitungan Nasional

Baca: Kapan Waktu yang Baik untuk Berjemur di Bawah Matahari dan Apa Saja Manfaatnya Bagi Kesehatan?

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta seluruh masyarakat menghentikan penyemprotan cairan disinfektan ke orang.

Mengutip dari Kompas.com, Ganjar menjelaskan, jika cairan disinfektan itu masuk ke hidung kemudian ke paru-paru, maka akan menimbulkan sejumlah penyakit di masa mendatang.

"Saya melihat di desa-desa banyak sekali penyemprotan."

"Saya minta, hentikan penyemprotan pada orang, apalagi penyemprotan dilakukan tanpa ada pelindung diri, itu bisa membahayakan," ujar Ganjar.

Untuk itu, Ganjar meminta agar penyemprotan disinfektan hanya dilakukan pada benda mati saja.

Baca: Nikita Mirzani Cerita Rasakan Kerugian karena Virus Corona: Sedangkan Cicilan Masih Harus Jalan

"Tolong kalau bisa hindari penyemprotan itu, kalau memang harus dilakukan, semprotlah di benda-benda mati yang sering dipakai nongkrong atau sering dipegang," ungkapnya.

Ia juga mengatakan, bahwa bahan-bahan yang digunakan untuk menyemprot harus sesuai dengan standar.

"Komposisinya harus dikonsultasikan dengan ahli, jangan sampai asal-asalan dan jangan sampai terhirup," jelas Ganjar.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri) (Kompas.com/Sania Mashabi/Riska Farasonalia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini