News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bawang Bombai Impor Masuk, Satgas Pangan: Harga di Pasaran Bisa Turun

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bawang bombai

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 700 ton bawang bombai impor dari Australia dan Selandia Baru telah masuk ke Indonesia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Daniel Tahi berharap dengan masuknya ‎ratusan ton bawang bombai itu maka harga di pasaran bisa menurun.

"Ada 40 kontainer dari Australia dan Selandia Baru atau sekitar 700 ton bawang bombai. Pasokan (bawang bombai) ini sudah didorong dari pelabuhan ke distributor-distributor," kata Daniel saat dihubungi wartawan, Selasa (7/4/2020).

Baca: Cegah Penyebaran Covid-19, ASN Dilarang Mudik Lebaran, Bagi yang Nekat Akan Diberi Sanksi Tegas!

Selain bawang bombai, Daniel yang juga menjabat Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri ini menuturkan komoditas bawang putih impor telah masuk Indonesia sebanyak 33 ribu ton.

"Kami ‎Satgas Pangan Polri terus memantau distribusi sejumlah komoditas bahan pokok untuk menjamin ketersediaan pangan dan memastikan tidak ada kekurangan pasokan," ungkapnya.

Daniel mengimbau masyarakat tetap tenang dan membeli sembako dalam jumlah yang wajar karena Pemerintah menjamin ketersediaan pangan dalam negeri hingga Hari Raya Lebaran.

Baca: Polri: Tidak Ada Larangan Bagi Ojol Angkut Penumpang Selama Pandemi Corona

Untuk diketahui sejak beberapa minggu ini harga bawang bombai di sejumlah pasar melonjak tajam hingga lebih dari 5 kali lipat.

Selain harganya tinggi, ketersediaan bawang bombay di pasar juga sangat sedikit. Harga bawang bombai di pasar tradisional diatas Rp150 ribu per kg‎‎ sedangkan di ritel modern mencapai Rp170 ribu per kg.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini