News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Ditjen PAS: Koruptor Bebas di Tengah Wabah Corona Murni Penyelesaian Pidana

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) menyemprotkan cairan disinfektan di area Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Cipinang, Jakarta, Jumat (20/3/2020). Penyemprotan disinfektan di area Lapas tersebut dilakukan untuk antisipasi penyebaran Virus Corona atau Covid-19. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) menyebut telah menerapkan penanganan overstaying sebagai salah satu Resolusi Pemasyarakatan tahun 2020.

Hal itu merupakan salah satu target capaian kinerja Pemasyarakatan pada 2020.

"Penanganan overstaying di seluruh UPT Pemasyarakatan telah dikebut sejak tahun lalu, melalui crash program yang telah dilaksanakan untuk Pemasyarakatan zero overstaying  tahun 2020," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Ibnu Chuldun dalam keterangannya, Rabu (8/4/2020).

Ibnu menyampaikan, terkait percepatan program asimilasi bagi narapidana akibat dampak penyebaran Covid-19, keputusan tersebut diberikan bagi narapidana umum yang memang sudah memenuhi persyaratan untuk menerimanya.

Baca: Alasan Tangkal Virus Corona, Kemenkumham Sudah Bebaskan 35.676 Napi dari Lapas

Menurutnya, narapidana korupsi tidak akan diberikan asimilasi dan integrasi.

"Adapun jika ada narapidana tipikor yang keluar pada saat bersamaan dengan program ini, hal itu murni. Karena sudah sesuai dengan masa pidananya," tegas Ibnu.

Ketua Satuan Tugas Penelitian dan Pengembangan KPK Niken Ariati mengapresiasi langkah DitjenPAS yang melaksanakan program percepatan asimilasi dampak wabah Covid-19 serta menjaga konsistensi gerakan zero overstay di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan seluruh Indonesia.

"Harapannya ke depan, Ditjen PAS bisa mempertimbangkan pemindahan dan pemisahan narapidana dari satu lapas yang padat ke lapas dengan hunian yang lebih sedikit untuk pemerataan guna mengurangi beban over kapasitas di lapas-lapas strategis," kata Niken.

Menurutnya, pihaknya akan turun langsung ke lapangan untuk melakukan monitoring terkait dengan progres pelaksanaan program zero overstaying di UPT Pemasyarakatan.

Koordinasi dan segala penetapan dengan Ditjen PAS tetap kita lakukan walau terkendala dengan situasi wabah Covid-19.

"Bahkan kita akan turun langsung untuk melakukan pengecekan tentang pelaksanaannya di lapangan," ujar Niken. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini