TRIBUNNEWS.COM - Sosok staf khusus Presiden Jokowi, Adamas Belva Syah Devara mengaku siap mundur dari posisinya saat ini.
Hal tersebut dikarenakan adanya anggapan konflik kepentingan karena perusahaan yang dipimpin Adamas Belva Syah Devara, Skill Academy by Ruang Guru, menjadi salah satu mitra program Kartu Prakerja.
"Walau tidak ada yang dilanggar secara hukum, sebenarnya demi menghindari persepsi atau asumsi, saya siap dan sudah menawarkan untuk mundur," tulis Belva di akun twitternya, @AdamasBelva, Rabu (15/4/2020).
Berdasarkan konfirmasi Kompas.com (grup Kompas Gramedia), Belva mengizinkan cuitan tersebut dikutip.
Lebih lanjut, Belva mengaku, sama sekali tidak ikut dalam proses pengambilan keputusan apapun di program Kartu Prakerja.
Termasuk mengenai mitra yang dipilih. Namun, Belva mengaku tengah berdiskusi dengan pihak Istana apakah memang ada konflik kepentingan dengan ditunjuknya Skill Academy sebagai mitra program pemerintah.
"Jika ada, tentu saya siap mundur dari stafsus saat ini juga. Saya tidak mau menyalahi aturan apapun," ujar Belva.
Belva memaparkan, sebelum menerima tawaran menjadi staf khusus Presiden, ia sudah bertanya ke Istana apakah harus mundur dari perusahaan yang dia rintis.
HALAMAN SELANJUTNYA>>>>>>>>>>>>>>