Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar produksi alat kesehatan untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis melawan pandemi virus corona (Covid-19) terus dioptimalkan.
Presiden pun mengingatkan agar proses perizinan bagi produsen alat kesehatan segera dipermudah.
Baca: Neraca Perdagangan Surplus 743 Juta Dolar AS di Tengah Pandemi Virus Corona
Ia juga meminta kementerian terkait untuk tidak menghambat proses perizinan karena alasan standarisasi.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat rapat terbatas terkait Optimalisasi Industri Dalam Negeri Untuk Penanganan Covid-19 melalui video konferensi, Rabu (15/4/2020).
"Betul-betul relaksasi proses perizinan ini tidak menghambat, semua kementerian urusan ini jangan sampai ada yang menghambat proses perizinannya, baik urusan APD yang masih butuh standar ini, standar ini," kata Jokowi.
Presiden Jokowi mengakui, jika standarisasi terhadap produksi APD dalam negeri menjadi hal yang penting.
Namun, untuk proses perizinan jangan sampai dipersulit agar proses produksi berjalan lancar.
"Menjadi kewajiban kami untuk memperbaiki agar standar itu terpenuhi tetapi jangan dipersulit, tolong ini dengarkan betul keluhan-keluhan yang ada di bawah sehingga tidak ada lagi yang namanya proses perizinan ini menghambat produksi yang ada," ucapnya.
Lebih lanjut, Jokowi meminta agar ketersediaan baham baku dapat dipenuhi.
Baca: Mendukung Penerapan PSBB di Jawa Barat, Gojek Menghentikan Sementara Layanan GoRide
Untuk bahan baku yang diekspor dari luar negeri, Kepala Negara meminta Kementerian Perdagangan serta Bea Cukai agar memberi relaksasi.
"Untuk yang masih berkaitan dengan impor bahan baku betul-betul terutama ini di Bea Cukai, terutama itu Kemendag ada relaksasi yang betul-betul dilakukan sehingga proses perizinan yang cepat dan terintegrasi betul-betul ada dan membantu mereka," katanya.