TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi I DPR RI menolak putusan Dewan Pengawas (Dewas) TVRI untuk menonaktifkan tiga direktur LPP TVRI yakni Direktur Umum Tumpak Pasaribu, Direktur Program dan Berita Apni Jaya Putra, dan Direktur Keuangan Isnan Rahmanto, Kamis (16/4).
Menanggapi putusan tersebut, Ketua Dewas TVRI Arief Hidayat mengatakan pihaknya akan mempelajari kembali hal tersebut dalam rapat bersama anggota Dewas lainnya.
"Kami mau rapat dulu dengan Dewas yang lain dan sedang mempelajari," ujar Arief, ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (17/4/2020).
Baca: Cegah PHK Massal, PAN Usulkan Pemerintah Subsidi Gaji Karyawan
Sebelumnya diberitakan, tiga Direktur LPP TVRI telah dinonaktifkan oleh Dewan Pengawas (Dewas) TVRI. Polemik ini pun dibahas dalam rapat dengar pendapat Dewas dengan Komisi I DPR RI secara virtual, Kamis (16/4/2020).
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari mengatakan pihaknya mengagendakan rapat kali ini guna menentukan sikap terkait polemik tersebut.
"Komisi I DPR RI menyepakati untuk mengagendakan rapat internal guna menentukan sikap atas dinamika permasalahan internal LPP TVRI yang semakin kompleks," ujar Abdul Kharis, Kamis (16/4/2020).
Dalam pembacaan kesimpulan rapat tersebut, Komisi I DPR RI mengambil sikap menolak penonaktifan tiga direktur LPP TVRI oleh Dewas TVRI.
Komisi I DPR RI, kata Abdul Kharis, turut menentang agar Dewas TVRI membatalkan Surat Pemberitahuan Rencana Pemberhentian (SPRP) terkait tiga direktur LPP TVRI tersebut.
"Komisi I DPR RI menolak surat Dewan Pengawas LPP TVRI perihal penonaktifan tiga Dewan Direksi LPP TVRI dan mendesak Dewan Pengawas untuk membatalkan Surat Pemberitahuan Rencana Pemberhentian tiga Dewan Direksi LPP TVRI," kata Abdul Kharis.
Kemudian hal ini ditanyakan Abdul Kharis kepada para peserta rapat yang turut mengikuti secara virtual. Mereka pun sepakat dengan keputusan tersebut.
Baca: Tiga Direktur yang Dinonaktifkan Dewas TVRI Ingin Helmi Yahya Jadi Dirut, Helmi Yahya : Insyaallah
"Oke?" tanya Abdul Kharis.
"Setuju," jawab para anggota Komisi I DPR.
"Oke, saya ketok," imbuh Abdul Kharis seraya mengetok palu dan menutup rapat.