"Baru saja berbicara dengan teman saya, Presiden Indonesia Joko Widodo. Meminta ventilator dan akan kami (AS) kirimkan. Kerja sama yang luar biasa di antara kami," unggah Trump pada Jumat (24/4/2020).
Trump menyatakan, negaranya baru-baru ini memproduksi ventilator dalam jumlah besar dan berkomitmen akan membantu negara yang membutuhkan untuk bersama-sama melawan virus corona atau Covid-19.
Sebelumnya diketahui, Amerika Serikat melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) memberikan bantuan dana darurat 2,3 juta dolar AS atau sekitar Rp 36 miliar kepada Indonesia.
Baca: 15 Kendaraan Diminta Putar Balik Saat Kedapatan Hendak Meninggalkan Bangli Bali
Dana tersebut dikucurkan untuk memerangi penyebaran virus corona atau Covid-19 yang dilakukan Kementerian Kesehatan, Kantor Staf Presiden (KSP), dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia.
Fraksi PAN meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak hanya bergantung kepada Amerika Serikat, untuk memenuhi kebutuhan ventilator dalam penanganan pasien covid-19 atau corona.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Fraksi PAN di DPR Saleh Partaonan Daulay, menanggapi permintaan Presiden Jokowi ke Presiden AS Donald Trump terkait pemenuhan ventilator.
"Kalau memang membeli, tidak ada salahnya juga mencari di negara lain. Mana yang paling cepat, itu yang didatangkan ke Indonesia," ujar Saleh kepada Tribun, Jakarta, Minggu (26/4/2020).
Saleh menyebut, kondisi AS saat ini juga sedang dilanda pandemi virus corona dan pastinya sangat membutuhkan ventilator untuk masyarakat negeri Paman Sam yang terkena wabah tersebut.
"Amerika saat ini menghadapi persoalan serius dengan virus corona dan ini adalah isu utama yang diperbincangkan di negara tersebut. Tentu salah satunya adalah soal pengadaan alat kesehatan dimana salah satu yang sangat penting adalah ventilator," tutur Saleh.
Tercatat, John Hopkins University melaporkan bahwa penyebaran virus corona di AS sudah mencapai 938.154 orang.
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG 33 Kota Besar, Senin 27 April 2020: Bandung Hujan Petir Siang hingga Malam Hari
Sementara itu, korban meninggal dunia sudah mencapai 53.755 orang atau seperempat dari total jumlah meninggal di seluruh dunia.
"Katanya, produksi ventilator di AS memang lagi ditingkatkan dan dipercepat. Tetapi beberapa waktu lalu, Presiden Trump sempat mengkritik Manager General Motor yang dinilainya sangat lambat memproduksi ventilator. Selain itu, produksinya di bawah dari jumlah yang dipesan," papar Saleh.
Berkenaan dengan itu, kata Saleh, Indonesia tidak boleh berhenti dengan hanya berharap kepada AS, apalagi ventilator tersebut bukan didapatkan gratis. (ilham/rina/seno/tribunnetwork/cep)