News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mbak Tutut: Ibu Tien Soeharto Meninggal Bukan Karena Tertembak

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Soeharto menerima sungkem dari Ibu Tien Soeharto pada hari Idul Fitri 1 Syawal 1415 Hijriah, 3 Maret 1995.

“Ibumu pagi itu, mengeluh. 'Bapak, aku kok susah nafas yo.' Bapak tanya mana yang sakit bu."

"Ibumu bilang, 'Ora ono sing loro (tidak ada yang sakit), mung susah nafas pak (hanya susah nafas pak).'"

"Bapak bertanya lagi, 'Dadanya sakit nggak bu.'”
Ibumu berbisik, 'Ora ono (tidak ada)'."

"Bapak rebahkan ibu dengan bantal yang agak tinggi, karena ibumu susah nafasnya. Bapak panggil ajudan untuk segera menyiapkan ambulans. Ibu harus dibawa ke rumah sakit segera," tutur Tutur mengulang kisah yang diceritakan ayahnya.

Tutut mencoba bertanya ke ayahnya, “Jadi ibu tidak mengeluh sakit sedikit pun pak?”

"Bapak menjawab dengan tegas, 'Tidak. Ibu hanya mengatakan susah nafas.'”

“Jam berapa itu pak?” tanya Mbak Tutut.

“Kurang lebih jam 3, kata bapak. Berarti setelah bapak sholat tahajut," ucap Tutut.

Kemudian ayahnya melanjutkan ceritanya.

“Di dalam perjalanan, ibumu sudah tidak sadar. Sampai di rumah sakit, semua dokter sudah berusaha untuk membantu ibumu. Tapi, Allah berkehendak lain," kenang Tutut mengulang kisah yang disamaikan ayahnya.

"Bapak terdiam tidak bicara lagi. Sepertinya, bapak ingin mengungkapkan perasaan hati yang kehilangan ibu dengan bercerita," kata Mbak Tutut.

"Tak dapat saya bendung air mata saya," ucap Tutut.

Sebagaimana diberitakan sekitar pukul 05.10 WIB, Ibu Negara dari Presiden kedua RI itu menghembuskan napas terakhir karena serangan jantung. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini