TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan bantuan kepada warga Jawa Tengah yang tinggal di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Bantuan diberikan bagi mereka yang ekonominya melemah dalam masa pandemi corona ini.
Menurut Ganjar ini adalah cara agar warga Jawa Tengah yang berada di Jabodetabek tidak mudik yang bisa menyebabkan penyebaran Covid-19.
Pendataan warga yang berhak mendapatkan bantuan sudah dilakukan sejak bulan April dan sudah ada 27.400 warga Jawa Tengah yang sudah terverifikasi untuk mendapatkan bantuan.
"Sudah dilakukan pendaftaran sampai 23 April kemudian didata. Kemudian dilakukan pendaftaran lagi bagi yang belum terdata. Hasil verifikasi terakhir ada 27.400 an. Kita siap mengirim bantuan untuk mereka," ujarnya dilansir YouTube Kompas TV, Selasa (12/5/2020).
Ganjar telah berkomunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta dan Jawa Barat dalam pendataan warga Jawa Tengah yang berhak mendapatkan bantuan.
Dengan bantuan tersebut, Ganjar berharap kebutuhan warga Jawa Tengah yang berada di Jabodetabek dapat terpenuhi dan tetep mematuhi peraturan untuk tidak mudik.
Baca: Gubernur Bali Yakin Daerahnya Mampu Jadi yang Pertama Bebas Covid-19, Ini Strateginya, Bukan PSBB
"Saya sudah menghitung, mungkin ada yang tidak memenuhi syarat sehingga saya merasa harus membackup. Kita sudah menghimbau warga Jawa Tengah yang di Jabodetabek untuk tidak mudik maka kita beri bantuan," ungkapnya.
Dalam melakukan pendataan, Ganjar mengalami berbagai kendala seperti banyaknya warga yang sudah pindah kontrakan, warga ber-KTP Jawa Tengah tapi sudah menetap di DKI Jakarta dan lain sebagainya.
"Kita terus bergerak dari sekian yang mendaftar ada yang belum mendapat bantuan. Mungkin tidak terdaftar, kontrakannya habis.. Saya kira tolong jangan memperdebatkan hal-hal substantif," imbuh politisi partai PDI-P ini.
Ia menambahkan bantuan yang diberikan Pemprov Jawa Tengah untuk mengcover warga yang belum mendapatkan bantuan dari Kementrian Sosial maupun Pemerintah Daerah setempat.
"Kalau sudah dapat dari DKI ya sudah, kalau belum suruh daftar agar kita bisa mengcover. Kalau kami dari Jawa Tengah sunnah karena sudah ada dari Kemensos dan Pemda DKI Jakarta yang wajib," ungkapnya.
Pemprov Jawa Tengah bekerjasama dengan PT Pos Indonesia dalam pendistribusian bantuan ke warga yang ada di Jabodetabek.
Hal ini untuk menghindari kerumunan agar terhindar dari resiko penularan Covid-19.
Ganjar memperkirakan jumlah warga yang mendaftar akan terus bertambah karena pendaftaran dan pendataan masih dibuka sampai saat ini.
Baca: Ridwan Kamil Buka Data untuk Buktikan PSBB Sangat Ilmiah dan Berhasil di Provinsi Jawa Barat
Pemberian bantuan akan dilakukan secara berskala jika masa pandemi ini diperpanjang.
"Kita bekerjasama dengan PT Pos agar dikirim langsung ke alamat agar tidak ada orang berkerumun."
"Saya memperkirakan 68 ribuan sampai hari ini masih masuk terus. Ini saya sebut tahap pertama, kita menyiapkan anggaran," ujarnya.
Sebelumnya, pada unggahan Instagram @ganjar_pranowo pada 17 April 2020, Ganjar menyebutkan syarat-syarat penerima bantuan dari Pemprov Jawa Tengah.
"Nah, tahap awal yang mesti kami lakukan adalah mendata bapak ibu. Khusus untuk yang tinggal di DKI Jakarta."
"Jika panjenengan termasuk yang terkena PHK, dirumahkan, usahanya bangkrut, atau ekonominya susah hingga (maaf) tidak bisa makan, silakan melapor dan mengisi formulir pendataan di Ketua RW dimana bapak ibu tinggal sekarang," ungkapnya.
Ganjar memberikan nomor telephone jika warga Jawa Tengah mendapatkan kesusahan ketika pendataan.
"Jika mengalami kesulitan silakan menghubungi hot Line Badan Penghubung Jawa Tengah di nomor 081295880747. Saya berharap panjenengan segera melaporkan diri," ujar pria 51 tahun ini.
Menurutnya, ini adalah bagian dari upaya pemerintah melindungi warganya ditengah pandemi corona dan berharap wabah ini segera berakhir.
(Tribunnews.com/Mohay)