Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, mengapresiasi upaya penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA), Nurhadi, dan Rezky Herbiyono, menantunya.
Boyamin mengaku sudah memberikan bantuan kepada KPK untuk memberitahu informasi terkait keberadaan Nurhadi. Menurut dia, informasi itu disampaikan melalui empat kluster yang selanjutnya dilanjutkan tim KPK berdasarkan kewenangan.
Sebelum Nurhadi tertangkap atau pada Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah itu, dia mengklaim telah mendapatkan bocoran bahwa pihak komisi anti rasuah itu akan menangkap yang bersangkutan.
Baca: Kronologi Penangkapan Mantan Sekretaris MA Nurhadi, KPK Sempat Lakukan Upaya Paksa
"Penghubung KPK pernah menjanjikan akan berusaha menangkap Nurhadi pada moment lebaran dan ini terbukti tidak jauh dari lebaran. Mungkin hal ini berdasar analisa saat lebaran ada kecerobohan dari Nurhadi," ujarnya, Selasa (2/6/2020).
Baca: KPK: Novel Baswedan Ikut Tangkap Nurhadi dan Menantunya Rezky Herbiyono
Untuk lokasi penangkapan di kawasan Simprug, dia mengaku hanya bisa memberikan gambaran bahwa pertengahan puasa telah memberikan informasi keberadaan properti yang diduga ditempati menantu Nurhadi di daerah Simprug.
Meskipun begitu, dia memperkirakan, rumah yang diduga menjadi tempat persembunyian Nurhadi itu bukan milik yang bersangkutan. Melainkan rumah kontrakan.
"Saya tidak melaporkan rumah itu. Saya melaporkan Apartemen di Simprug. Mungkin dari pelacakan apartemen maka kemudian ditemukan rumah itu.
Rumah itu baru saja dikontrak, jadi informanku belum mengetahuinya," ujarnya.
Pada 16 Mei 2020 lalu, MAKI sudah memberikan informasi terkait keberadaan Nurhadi dan menantunya. Informasi itu berupa langganan tempat makan favorit dan tempat tinggal Rezky Herbiyono dan Lia istrinya, di Apartemen Botani Square Simprug.
"Untuk cerita lengkap kita tunggu pernyataan resmi KPK, apapun ini adalah prestasi KPK sehingga sudah sewajarnya. Saya memberikan penghormatan kepada KPK dengan cara tidak mencampuri teknis-teknis pelaksanaan penangkapan buron," tambahnya.
Tidak pernah keluar rumah
Mantan Sekretaris Mahkamah Agung, Nurhadi, menempati satu unit rumah kontrakan di Jalan Simprug Golf, Jakarta Selatan selama dua bulan terakhir.
Latimah, seorang warga di kawasan Simprug, mengungkapkan, Nurhadi, tidak pernah terlihat ke luar rumah.
Sesekali, dia hanya melihat beberapa orang pekerja di rumah Nurhadi keluar rumah untuk membeli makan, minum, dan rokok di warung yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah tersebut.
Baca: ICW Desak KPK Usut Keterlibatan Nurhadi di Kasus Lippo Group