Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu mengingatkan agar penyaluran bantuan sosial (bansos) betul-betul tepat sasaran.
Pernyataan Fadjroel tersebut merespons hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menyebut 60,3 persen responden mempersepsikan penyaluran bansos belum tepat sasaran.
"Berbagai persoalan di lapangan menjadi perhatian Presiden dan meminta Menko PMK Muhadjir Effendy dan Mensos Juliari Batubara turun ke lapangan untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi terutama terkait perbaikan data penerima manfaat," kata Fadjroel kepada wartawan, Selasa (9/6/2020).
Baca: Salurkan 1000 Bansos Presiden, Mensos Sebutkan Alasan Bersinergi dengan PP Muhammadiyah
Baca: Mensos Berharap Bansos Juga Dapat Berdayakan Perekonomian
Dalam mengatasi ketidaksesuaian data, menurut Fadjroel, Kementerian Sosial telah memberikan fleksibilitas kepada RT/RW, pemerintah dan juga pemerintah daerah untuk menyelesaikan masalah di lapangan.
"Sehingga warga miskin dan warga yang terdampak Covid-19 mendapatkan bansos. Hal ini juga digunakan Kemensos sebagai momentum untuk melakukan perbaikan data DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial)," katanya.
Selain itu menurut Fadjroel, Presiden telah memerintahkan Kementerian Sosial untuk menyisir warga miskin dan warga terdampak yang belum mendapatkan Bansos.
Karena skema bansos yang ditetapkan pemerintah pusat cukup banyak.
"Diantaranya perluasan PKH, paket sembako, Bansos Tunai, BLT Desa, gratiskan listrik bagi pelanggan 450 VA. Selain bansos pemerintah pusat, bansos juga diberikan oleh pemerintah daerah. Dengan skema bansos yang cukup banyak itu diharapkan tidak ada warga miskin dan warga terdampak yang tertinggal," pungkasnya.