Agus menilai siswa-siswi SMA lebih mudah untuk diedukasi tentang pencegahan penyebaran virus corona.
"Kenapa demikian karena mereka selalu aktif, mudah untuk diedukasi," tutur Agus.
Sementara jenjang pendidikan dasar dan PAUD belum dapat dilakukan karena sulit untuk mencegah penyebaran Covid-19 terhadap mereka.
Baca: Kombinasi Sistem Pembelajaran Online dan Offline Dapat Diterapkan Pada Pendidikan Setelah Covid-19
Meski begitu, Agus menegaskan bahwa pendidikan adalah sektor terakhir yang akan dibuka oleh pemerintah.
Meski tahun ajaran baru dimulai Juli kegiatan pembelajaran tatap muka tidak akan dimulai pada bulan tersebut.
Selain itu, dirinya memastikan bahwa keputusan pembukaan sekolah dilakukan sesuai putusan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di daerah.
"Dari daerah-daerah yang hijau yang bebas dari Covid memungkinkan. Tapi daerah kuning merah tentu tidak diharapkan untuk membuka. Keputusan untuk membuka ini betul-betul menjadi keputusan gugus tugas daerah," tutur Agus.
Selain itu, pembukaan sekolah juga harus sesuai dengan protokol kesehatan dan kaidah physical distancing.
Kegiatan pembelajaran juga hanya dapat dilakukan setengah dari kelas.
"Harus menerapkan protokol Covid-19 dan hanya sekitar 50 persen kapasitas. Dan ini juga tidak mudah karena berarti guru juga harus apa melakukan save barangkali dua minggu masuk, dua minggu di rumah secara online," pungkas Agus.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta/Fahdi Fahlevi)