Ronny menceritakan kronologis insiden penyiraman air keras kepada Novel. Peristiwa berawal pada saat, Rahmat Kadir mendatangi tempat tinggalnya di Asrama Brimob, pada 11 April 2017 sekitar pukul 03.00 WIB.
Sebagai anggota Polri aktif, Ronny mengaku sudah selama 10 tahun tinggal di Asrama Brimob Kelapa Dua, Depok.
"Saya mengetahui alamat, karena Kadir Maulete meminta diantarkan ke alamat tadi. Pada tanggal 11 April pukul 03.00 dinihari, saya sedang tidur di asrama. Datang Rahmat Kadir. Tahu-tahu Rahmat Kadir dengan alasan mengantar ke Kelapa Gading untuk mengantarkan obat ramuan tradisional kepada keluarga yang sedang sakit," tutur Ronny.
Atas permintaan Rahmat Kadir itu, dia memenuhi permintaan tersebut. Dia mengendarai sepeda motor miliknya merek Mio JT berwarna merah-hitam untuk mengantar Rahmat Kadir ke Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Saya membawa sepeda motor. Rahmat dibonceng. Saya diarahkan Rahmat. Dia yang menentukan mau dibawa ke mana. Saya tidak menanyakan itu obat untuk siapa. Rahmat bilang tolong antar ke Kelapa Gading. Perjalanan 30-40 menit," ujarnya.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 40 menit, mereka tiba di perumahan yang berada di kawasan Kelapa Gading. Pada saat itu, Ronny Bugis mengaku tidak mengetahui alamat tempat yang ditunjukkan oleh Rahmat Kadir tersebut.
Pada saat tiba di lokasi, Ronny memberhentikan sepeda motor di pinggir kali di dekat lingkungan tempat tinggal Novel Baswedan. Ronny melihat Rahmat menjauh sekitar jarak 2 meter.
Rahmat beralasan ingin menelepon saudaranya sehingga turun menjauh dari Ronny. Ternyata, Rahmat membuka plastik berwarna hitam yang semula disebutkan adalah obat yang rencananya akan diberikan untuk saudaranya yang sakit.
"Plastik dibuka ada mug. Mug berwarna kehijau-hijauan. Saya melihat (Rahmat Kadir,-red) membuka tutup mug. Setelah dibuka tutup mug itu dibuang," tuturnya.
Ronny sempat menanyakan kepada Rahmat mengapa tutup mug itu dibuang. Seingat Ronny, Rahmat mengatakan ingin memberikan pelajaran kepada seseorang.
"Saya tanya kenapa dibuang, sudah kamu diam saja saya mau kasih pelajaran untuk seseorang," ujar Ronny mengenang percakapan dengan Rahmat.
"Saya tidak bertanya lagi. Saya mengikuti saja apa yang dibilang Rahmat,".
Setelah mendengar pernyataan Rahmat, Ronny tidak berlanjut bertanya. Kemudian, Ronny mengikuti perintah Rahmat untuk mengemudikan sepeda motor secara pelan.
"10 sampai 15 menit di situ. Rahmat bilang ayo kita jalan. Saya diperintah ayo jalan. Rahmat bilang maju luru ke depan," ujarnya.