Hal tersebut disampaikan Budiman saat memberikan laporan kepada kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa pada Jumat (12/6/2020) lalu dalam caption tayangan TNI AD 60" yang diunggah lewat akun Instagram resmi TNI Angkatan Darat, @tni_angkatan_darat, pada Senin (15/6/2020).
"Penanganan evakuasi Praka Supriyanto walaupun terdapat sedikit masalah pada pernapasan karena pasien merasa gelisah, namun berjalan lancar, aman, dan terkendali," kata Budiman.
Sementara itu Andika mengatakan akan mengusahakan semaksimal mungkin segala proses penanganan pada setiap korban helikopter MI 17.
Andika mengatakan hal tersebut dilakukan agar mereka dapat pulih seperti sediakala dan bisa kembali bertugas.
"Kita usahakan semaksimal mungkin dalam segala proses penanganan pada setiap korban helikopter MI 17 agar mereka dapat pulih seperti sediakala dan kembali bertugas," kata Andika.
Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto Brigjen TNI Dr Budi A Sulistiya akan menyiapkan tim dokter bedah untuk menangani prajurit TNI korban kecelakaan helikopter MI 17 di Kendal Jawa Tengah beberapa waktu lalu yang kini tengah dirawat di RSUP Dr Kariadi Semarang Jawa Tengah, Praka Supriyanto.
Budi mengatakan tim tersebut di antaranya berisi sejumlah dokter bedah dan tim intensif care unit (ICU).
Hal tersebut disampaikan Budi ketika teleconference dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa dalam tayangan TNI AD 60" yang diunggah lewat akun Instagram resmi TNI AD, @tni_angkatan_darat, pada Jumat (12/6/2020).
"Kami sudah menyiapkan tim yaitu dari bedah ortopedi, bedah orologi, bedah digestif, tim intensif care, bedah syaraf, dan juga untuk persiapan di daerah pendaratan termasuk di IGD-nya," kata Budi.
Hal itu menyusul rencananya evakuasi ke RSPAD untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Praka Supriyanto dievakuasi dengan helikopter Puspenerbad yang telah dimodifikasi interiornya.
Komandan Puspenerbad Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso mengatakan ia menyiapkan dua helikopter dalam evakuasi tersebut.
"Untuk rencana evakuasi besok kami siapkan dua heli. Satu heli utama, satu lagi heli cadangan. Kemudian kondisi heli juga kursinya sudah kami lepas semua untuk nanti kedudukan pasien. Jadi dari kru kami ada empat orang. Sehingga nanti ditambah medis dua orang. Kemudian pasien sendiri satu orang. Kita juga sedang menambah lagi keleluasaan tempat bagi pasien," kata Teguh.