News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak 2020

Isu SARA Diprediksi Tak Akan Laku di Pilkada 2020, Tergeser Kampanye Soal Strategi Perangi Covid-19

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pilkada Serentak 2020 - Pendaftaran petugas Pemilu seperti PPK/PPS untuk Pilkada Serentak 2020, telah dibuka. Simak syarat-syaratnya.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu suku, agama, ras, dan antargolongan atau isu SARA diprediksi tak akan laku dalam kampanye Pilkada serentak tahun 2020 tidak akan lagi laku.

Menurut Bahtiar, isu SARA akan berganti dengan strategi para calon kepala daerah dalam menawarkan solusi memerangi pandemi virus corona atau Covid-19.

Hal itu disampaikan Bahtiar saat diskusi bertajuk 'Mengupayakan Pilkada Serentak Berkualitas di Tengah Pandemi Covid-19: Isu-isu Subtansional yang Perlu Dicermati' melalui virtual, Jumat (19/6/2020).

"Bagi kami, pilkada ini harus dijadikan peluang. Justru karena Covid-19, calon-calon kepala daerah yang biasanya mengkapitalisasi SARA secara ekstrem, besok sudah tidak laku," kata Bahtiar.

Bahtiar menilai, hal tersebut menjadi keuntungan dalam menggelar Pilkada di tengah pandemi ini.

Menururnya, isu SARA tak akan menjadi perhatian masyarakat karena telah merasakan dampak akibat Covid-19, terutama dampak ekonomi.

Baca: Bagaimana Kinerja Jokowi-Maruf Amin Tahun Ini? Ini Hasil Survei Pada 1.800 Responden

Baca: Bawaslu RI Sarankan Agar Kemendagri Ganti Ketua Gugus Tugas yang Jadi Calon Petahana Pilkada 2020

Baca: Tempat Rekreasi Ruang Terbuka di Jakarta Mulai Beroperasi Hari Ini, Kecuali Monas, Mengapa?

Ilustrasi- Pilkada Serentak 2020 (Wartakota)

"Karena musuh bersama rakyat sekarang ini adalah Covid-19," ucap Bahtiar.

Untuk itu, Bahtiar mengatakan, para calon kepala daerah harus mampu memberikan keyakinan dan inovasi di daerahnya untuk melawan Covid-19.

Ia mencontohkan, bagaimanan calon kepala daerah bisa menjanjikan hidup berkelanjutan dan produktif tetapi tetap aman di saat pandemi Covid-19.

"Inovasi-inovasi baru itu pasti jadi yang ditunggu masyarakat. Ini jadi peluang bagi kami untuk masyarakat mendapatkan kepala daerah yang dapat gagasan, pertarungan gagasan untuk mengatasi Covid-19 dan dampaknya," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini