Untuk itu, Rocky kemudian menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk masuk dalam grup-grup WA emak-emak.
Sebab, menurut dia, dengan mengikuti grup WA tersebut, presiden akan mendapatkan informasi sebenarnya yang dibutuhkan dalam menyikapi berbagai persoalan yang terjadi, termasuk kasus Novel Baswedan.
Jadi pemerintah setiap hari pasti panggil penasihat politiknya, ngumpulin aparat intelijen, ksp juru bicara lalu masing-masing menganalisis nggak ada masalah
"Dia masuk saja ke WA Grup emak-emak, baru dia tahu keadaan sebenarnya, dia kan bisa pakai nama samaran."
"Supaya presiden dapat informasi yang betul-betul sehangat yang dia inginkan bukan informasi yang udah dibekukan, diedit," terangnya.
Sebab, Rocky meyakini, informasi yang masuk ke presiden sudah melalui proses penyaringan atau diistilahkannya editing dari orang sekitarnya.
"Gorong-gorong yang paling berguna saat ini adalah grup WA emak-emak," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan kembali menjadi perhatian publik.
Sebab, tuntutan 1 tahun penjara yang diajukan Jaksa Penuntut Umum (JPU) kepada terdakwa penyerang air keras Novel Baswedan dianggap terlalu ringan.
Baca: Komnas HAM Diminta Lanjutkan Temuan Tentang Penyalahgunaan Wewenang Terkait Kasus Novel Baswedan
Dua terdakwa kasus penyiraman air keras terhadap Novel, Rahmat Kadir Mahulette dan Rony Bugis dituntut hukuman 1 tahun penjara.
Rahmat dianggap terbukti melakukan penganiayaan dengan perencanaan dan mengakibatkan luka berat pada mata Novel karena menggunakan cairan asam sulfat atau H2S04 untuk menyerang penyidik senior KPK itu.
Sementara itu, Rony dianggap terlibat dalam penganiayaan karena ia membantu Rahmat dalam melakukan aksinya.
Simak video lengkapnya:
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana)