Kelompok bersenjata ini memiliki reputasi yang buruk dan beroperasi di kawasan timur negara yang dulu bernama Zaire.
Pada 1995, kelompok ini pindah ke Kongi dan diyakini tidak melakukan aksi apapun.
Data PBB mengungkapkan, ada 500 orang korban tewas dalam serangan kelompok ini sejak Oktober 2019.
Ini terjadi disaat militer RD Kongo sudah melakukan operasi.
Kelompok ini telah membunuh 15 tentara PBB yang bertugas di pangkalan perbatasan Uganda pada Desember 2017 silam.
Selain itu ada 14 pasukan tentara dari Tanzania dan 7 lainnya yang gugur dalam serangan di Desember 2018.
Dalam cuitannya, Menlu Retno Marsudi mengucapkan belasungkawa pada Serma Rama Wahyudi yang gugur dalam tugas perdamaian.
Retno mengatakan DK PBB telah meminta otoritas Kongo untuk melakukan investigasi terkait serangan ini serta membawa pelakunya untuk diadili.
Retno juga mengatakan bahwa Indonesia selalu aktif menyerukan peningkatan keamanan dan keselamatan personel dalam misi perdamaian di forum PBB.
Dikutip dari Kompas.com, Monusco merupakan misi PBB terbesar kedua di dunia.
Setidaknya ada 1.047 personel TNI dari Indonesia yang bertugas di sana.