TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto berbagi pengalaman selama menjadi wakil pemerintah yang menyampaikan perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia.
Achmad Yurianto yang akrab disapa Yuri bercerita, ia pernah dijuluki sebagai "pembawa berita kematian" karena selalu menyampaikan perkembangan data Covid-19.
Padahal, saat itu Yuri tak hanya menyampaikan soal angka kematian, tetapi juga informasi terkait lainnya yang perlu diketahui, termasuk materi edukasi masyarakat.
"Saya omongkan dengan data yang saya miliki, sehingga di awal-awal dengan 15 menit saya menerangkan, 10 menit untuk edukasi, dan 5 menit terakhir untuk umumkan data (Covid-19)," kata Yuri saat menyampaikan pidato dalam acara peluncuran buku "Menghadang Corona: Advokasi Publik di Masa Pandemi" karya Saleh Daulay secara virtual, Jumat (10/7/2020).
"Yang selalu dipakai semua adalah tontonan 5 menit terakhir itu, sehingga Achmad Yurianto (disebut) pembawa berita kematian," kata dia.
Baca: Hari Ini Pasien Covid-19 Sembuh Sebanyak 551 Orang, Yuri: Jumlahnya Cenderung Meningkat
Baca: Jubir Yuri soal Wafatnya Korban Covid-19: Menurut Para Pemuka Agama, Mereka Meninggal Syahid
Dari situ, Yuri akhirnya mulai belajar. Ia memperbaiki cara penyampaian data Covid-19. Namun, upayanya belum juga berhasil.
"Sampai saya akali yang 5 menit saya pindah-pindahin, saya potong-potong, data positif tak tambahin edukasi. Begitu saya ngomong di YouTube, dirangkai lagi jadi itu (data kematian Covid-19). Jadi, inilah yang kemudian saya berterima kasih mendapat julukan pembawa berita kematian," ujar Yuri.
Menurut Yuri, respons masyarakat lantas berubah ketika dr Reisa Broto Asmoro ditunjuk menjadi rekannya dalam menyampaikan perkembangan Covid-19.
Setelah ada Reisa, pandangan masyarakat pun berubah.
Baca: Dokter Reisa Tunjukkan Protokol Kesehatan yang Wajib Dipatuhi Saat Berolahraga di Ruang Publik
Baca: Dokter Reisa Beri Tips Aman Olahraga di Tempat Umum, Ini Protokol Kesehatan yang Harus Diterapkan
"Begitu partner saya ditunjuk oleh Kementerian Komunikasi muncul dr Reisa Broto Asmoro, saya minta untuk edukasi baru berubah pandangan bahwa Covid-19 tidak menakutkan lagi, tidak menakutkan lagi Covid-19, yang baca Covid-19 maksudnya," tutur Yuri. (Kompas.com/Haryanti Puspa Sari)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Yurianto yang Dijuluki "Pembawa Berita Kematian" karena Sampaikan Data Covid-19"