TRIBUNNEWS.COM - Menjelang Hari Raya Idul Adha, Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat awal Zulhijjah 1441 H.
Dilansir kemenag.go.id, Sabtu (11/7/2020) Menag Fachrul Razi mengatakan jika sidang isbat akan digelar pada 21 Juli 2020.
"Sidang Isbat akan digelar 21 Juli 2020,” jelas Fachrul Razi.
Pelaksanaan sidang isbat tersebut sesuai dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 02 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah.
Sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 bulan sebelumnya pada kalender Hijriyah.
“Karenanya, sidang isbat awal Zulhijjah digelar pada 29 Zulqadah yang bertepadan 21 Juli 2020,” ujarnya.
Sebagaimana Ramadan dan Syawal, sidang isbat nantinya akan diawali pembahasan mengenai hasil hisab dan laporan rukyatul hilal sebelum menentukan 1 Zulhijjah.
Sidang isbat akan melibatkan Tim Falaikiyah Kementerian Agama, perwakilan ormas, dan undangan lainnya.
“Jika tanggal 1 Zulhijjah sudah ditentukan, maka bisa diketahui kapan Hari Raya Idul Adha 1441H yang jatuh pada 10 Zulhijjah,” ungkapnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy berharap bahwa penyelenggaraan Salat Idul Adha dapat diselenggarakan sesuai protokol kesehatan, sehingga tidak menimbulkan penyebaran Covid-19.
“Kita harap pelaksanaan salat Idul Adha bisa lebih baik, terawasi, aman dan diusahakan jangan sampe ada cluster akibat dari penyelenggaraan Salat Idul Adha,” kata Muhadjir.
Menurutnya, salat Idul Adha serta penyembelihan hewan kurban, secara nasional, diputuskan boleh digelar dengan memperhatikan status zona dan intensitas penyebaran Covid-19 yang ditetapkan gugus tugas nasional.
Baca: MUI Keluarkan Fatwa Idul Adha, Tegaskan Kurban Tidak Bisa Diganti Uang
Baca: Pemerintah Bolehkan Penyelenggaraan Sholat Idul Adha Asal Ikuti Imbauan Kemenag
Berikut ini tata cara salat Idul Adha, dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ust. M. Syukron Maksum.
1. Membaca niat:
"Ushallii sunnatal li'iidil adl-haa rak'ataini lillaahi ta'aalaa."
Artinya: Aku niat shalat sunah idul adha dua rakaat karena Allah Ta'ala.
2. Untuk rakaat pertama, setelah takbiratul ihram dan membaca doa iftitah, dilakukan 7 kali takbir.
Setiap selesai sekali takbir disunahkan membaca:
"Subhaanallaahi walhamdu lillaahi wa laa ilaaja illallaahu wallaahu akbar."
Artinya: Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar.
3. Setelah melakukan 7 kali takbir, bacaannya seperti salat lainnya.
Diutamakan surat yang dibaca setelah bacaan al-Fatihah dalam rakaat pertama ini adalah surat Qaf atau surat al-A'laa.
4. Untuk rakaat yang kedua, takbir yang dilakukan 5 kali.
Setelah itu, salat berjalan seperti biasanya, surat yang dibaca setelah al-Fatihah diutamakan surat al-Ghasyiyah.
5. Setelah selesai, maka dilanjutkan dengan dua Khotbah.
Khotbah yang pertama takbir dibaca 9 kali sedangkan untuk Khotbah yang kedua bacaan takbir dibaca 7 kali (pembacaan takbir dilakukan secara berurutan).
(Tribunnews.com/Latifah)