News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Munaslub Partai Berkarya Dianggap Ilegal, Andi Picunang: Biarkan Pemerintah yang Menilai

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto (kiri) didampingi Sekjen Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang (kanan) menunjukkan nomor urut usai pengundian nomor urut partai politik peserta pemilu 2019 di Gedung KPU, Jakarta, Minggu (18/2/2018). KPU resmi menetapkan nomor urut 14 partai politik nasional dan 4 partai lokal DI Aceh untuk pemilihan umum tahun 2019. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presidium Penyelamat Partai Berkarya (P3B) telah menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada Sabtu (11/7/2020).

Meski sempat dibubarkan langsung oleh sang Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto, Munaslub itu akhirnya tetap digelar dan menetapkan Muchdi PR sebagai Ketua Umum Partai Berkarya periode 2020-2025.

Selain itu, Badaruddin Andi Picunang, orang yang menggerakkan Munaslub itu didaulat sebagai Sekjen Partai Berkarya.

Saat dikonfirmasi, Badaruddin mengatakan dinamika yang ada di Partai Berkarya itu merupakan hal yang biasa.

Baca: Muchdi PR Jadi Ketua Umum Partai Berkarya, Kubu Tommy Soeharto: Itu Munaslub Ilegal

Meski dianggap ilegal, ia mengatakan akan tetap melaporkan hasil Munaslub kepada pihak pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

"Ini dinamika biasa dalam berpolitik. Biarkan pemerintah dan pihak terkait yang menilai mana yang benar, mana yang tidak," kata Badaruddin saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (13/7/2020).

Badaruddin menegaskan, Munaslub digelar untuk memperbaiki partai berlambang pohon beringin itu.

Lantas, ia menyinggung pihak yang hanya menjadikan Partai Berkarya sebagai sarana politik praktis.

"Kami ingin memperbaiki partai ini yang kami bangun bersama-sama dari awal, bukan naik di halte atau terminal akhir seperti Pak Priyo dan kawan-kawannya. Tidak ada kubu-kubuam, atau orang Pak Tommy atau orang bukan Pak Tommy. Tujuan sama untuk membesarkan partai tapi mungkin belum ketemu benang merahnya," ujarnya.

Badaruddin menuturkan, tetap akan merangkul pihak-pihak yang merasa berbeda atau mereka yang tak setuju adanya Munaslub.

Ia juga menjamin akan menempatkan Tommy Soeharto di tempat terhormat karena sebagai anak ideologis Presiden ke-2 RI Soeharto.

"Kami tetap merangkul bagi yang merasa berbeda, Pak Tommy tetap kami tempatkan di tempat lebih terhormat sebagai anak ideologis Pak Harto. Kami yang juga sebagai anak ideologis Pak Harto sebagai garda terdepan dan eksekutor partai akan memagari marwah dan wibawa partai ini. Biarkan berjalan sebagaimana mestinya. Fokus kami perbaikan dan bangunkan teman-teman pengurus dari tidur panjangnya," pungkasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini