Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengingatkan pentingnya potensi sumber daya manusia di dunia industri saat ini.
Nadiem Makarim mengatakan keunggulan bersaing (competitive advantage) bukan lagi dilihat dari besarnya modal.
"Dunia industri masa depan dan sekarang sudah terjadi, competitive advantage nomor satu sudah bukan lagi capital. Ada banyak sumber capital sekarang di dunia, competitive advantage bukan lagi besar atau kecil. Sekarang banyak sekali pemain-pemain yang lebih kecil dan lincah, dia mengambil pangsa pasar," ungkap Nadiem Makarim dalam telekonferensi, Rabu (15/7/2020).
Baca: Tahun Ajaran Baru Resmi Dimulai, Nadiem Makarim Jawab Kritikan hingga KBM Tatap Muka di Zona Hijau
Mantan CEO Gojek ini menilai keunggulan dari sebuah perusahaan dilihat dari SDM yang dimiliki.
Menurutnya, SDM memiliki peran dalam menentukan kualitas sebuah perusahaan dalam industri.
"Di dalam knowledge saat ini mau dia technologi base, industry base, manufacturing base maupun agriculture base. Competitive advantage nomor satu di industri adalah SDM. Perusahaan yang akan menang dan kalah akan ditentukan kualitas SDM-nya," kata Nadiem Makarim.
Baca: Langgar Aturan Mendikbud Nadiem Makarim, Wali Kota Jambi Nekat Buka Sekolah dan Abaikan Zona
Nadiem Makarim mengaku telah berdiskusi dengan CEO dan pimpinan perusahaan.
Dalam perbincangan tersebut, Nadiem Makarim berbicara mengenai masalah kesediaan SDM di Indonesia.
"Banyak sekali dan hampir semua CEO yang saya bicarakan hampir semua direktur-direktur perusahaan yang pernah saya diskusi mengatakan yang sama, masalah utama adalah talenta SDM," kata Nadiem Makarim.
Baca: Komisi X DPR Akan Panggil Nadiem dan Najelaa Shihab soal Polemik Hak Paten Merdeka Belajar
Hal tersebut yang membuat Nadiem sadar pentingnya pendidikan vokasi dalam menyiapkan SDM di masa depan.
Menurut Nadiem Makarim, antara pendidikan vokasi dan dunia industri harus dibangun kerjasama yang saling menguntungkan.
Pendidikan vokasi bisa mendapatkan pengajaran secara praktis dari dunia industri.
Sebaliknya, dunia industri bisa mendapatkan SDM yang kompeten.
"Jadi ini ada simbiosis mutualisme antara industri dan unit pendidikan vokasi," ucap Nadiem.
Seperti diketahui, Kemendikbud meluncurkan ‘Forum Pengarah Vokasi’ (Rumah Vokasi) untuk mendorong kolaborasi antara pendidikan vokasi dengan dunia industri dan dunia kerja.