TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar jajatannya selalu waspada terhadap bahaya penyakit Tuberkulosis (TBC) di Indonesia.
Presiden menyebut Indonesia masuk dalam peringkat ketiga penderita TBC tertinggi di dunia, setelah India dan Cina.
Hal itu disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas percepatan eliminasi tuberkulosis (TBC) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (21/7/2020).
"Perlu kembali saya ingatkan bahwa Indonesia masuk ke ranking yang ketiga kasus penderita TB tertinggi di dunia setelah India dan Cina," kata Jokowi.
Baca: Sama-sama Berbahaya dan Menular Lewat Droplet, Ini Perbedaan TBC dengan Covid-19
Tampak hadir dalam rapat tersebut Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Kemudian, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Lalu, hadir pula Menteri Sosial Juliari P Batubara, serta Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa TBC merupakan satu dari 10 penyakit menular yang menyebabkan kematian terbanyak di dunia.
"Lebih besar dibandingkan HIV/AIDS setiap tahunnya," imbuhnya.
Selain itu, Kepala Negara mengungkapkan, penderita TBC di Indonesia umumnya berasal dari kelompok produktif, yakni usia 15 sampai 55 tahun.
"Ini yang harus kita waspadai," jelasnya.