TRIBUNNEWS.COM, SERANG - Keberadaan Program Jaminan Kesehatan Nasional, Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memperoleh layanan kesehatan.
Untuk itulah seluruh masyarakat diwajibkan untuk mendaftar menjadi peserta JKN-KIS agar jaminan kesehatannya terlindungi.
Ismail, warga lingkungan Ciora Wetan Kecamatan Grogol Kota Cilegon, merupakan salah satu peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau lebih dikenal dengan peserta mandiri JKN-KIS yang telah merasakan manfaat program ini.
Baca: Satiawati Lega Biaya Cuci Dara Nol Rupiah berkat JKN-KIS
Ismail dan keluarga mengaku kehadiran program JKN-KIS sangat membantu dirinya dan keluarga.
“Ini anak dan istri saya selama jatuh sakit, mereka menggunakan kartu JKN-KIS. Anak saya terkena DBD. Alhamdulillah kami sangat merasa terbantu dengan adanya Program JKN-KIS. Sebelumnya, setiap keluarga akan berobat kami takut karena terkendala dengan biaya. Tapi dengan adanya Program JKN-KIS ini, sekarang kami sudah tidak takut lagi untuk berobat ketika sakit,” ujarnya.
Ayah dari satu anak ini juga menambahkan, dirinya beserta keluarga sudah beberapa kali menggunakan kartu kepesertaan JKN-KIS untuk berobat.
Baca: HUT ke-52, BPJS Kesehatan Harapkan Orkestra JKN-KIS Kian Harmonis
Tempo lalu, istrinya yang melakukan persalinan di rumah sakit, dan saat ke faskes kesehatan dia menggunakan kartu JKN-KIS miliknya. Istrinya merupakan pegawai di salah satu perusahaan di Kota Cilegon.
“Jadi dulu waktu istri saya melahirkan anak saya, untuk biayanya menggunakan kartu KIS. Alhamdulillah anak selamat, istri juga selamat. Jadi kami terbantu dengan Program JKN-KIS. Kami tidak perlu cemas memikirkan biaya pengobatan anak,” ucapnya lega.
Baca: Mudahkan Badan Usaha, BPJS Kesehatan Luncurkan e-Dabu Mobile
Ismail menjelaskan bahwa Program JKN-KIS diperuntukkan seluruh warga tanpa memandang kalangan apa pun. Buktinya selama menggunakan layanan di rumah sakit sebagai pasien JKN-KIS ia tidak merasakan adanya perbedaan perlakuan.
Baca: Pura-pura Uruskan BPJS, Pasangan Suami Istri Kuras Tabungan Ibu hingga Rp 60 Juta
“Dokter dan perawat melayani dengan ramah, tidak membedakan pasien umum dengan pasien JKN-KIS. Jadi kami juga merasa nyaman dan tidak kecil hati datang berobat dengan JKN-KIS,” ujarnya.
Ismail percaya menjadi peserta JKN-KIS tidak hanya menyelamatkan diri dan anggota keluarganya saja, akan tetapi jutaan masyarakat di luar sana telah banyak yang merasakan manfaatnya.
Oleh karenanya ia berkomitmen untuk selalu menjaga keaktifan kepesertaan JKN-KIS miliknya dan keluarga. Menurutnya dengan adanya Program JKN-KIS, Ismail memiliki harapan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa mengkhawatirkan masalah biaya.
Ia dan keluarga bisa memeriksakan diri dan berobat kapan saja, asal sesuai dengan prosedur pelayanan. Sebagai seorang pekerja honorer di kelurahan, Ismail merasa tenang keluarganya terlindungi oleh JKN-KIS.
"Namun saya berharap BPJS Kesehatan bisa mengcover semua jenis penyakit tanpa terkecuali. Semoga BPJS Kesehatan agar terus hadir melindungi warga yang butuh biaya pengobatan,"ujarnya. (*)