News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jurnalis Meninggal Dunia

Luka Tusuk di Jasad Yodi Prabowo, Polisi: Orang Bunuh Diri dengan Sajam Selalu Ada Luka Percobaan

Penulis: garudea prabawati
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi merilis hasil penyelidikan kematian editor Metro TV Yodi Prabowo. Kesimpulan polisi, Yodi tewas karena bunuh diri.

TRIBUNNEWS.COM - Kasus kematian jurnalis Metro TV Yodi Prabowo sampai saat ini terus menyita perhatian dan masih hangat menjadi perbincangan masyarakat.

Terbaru dalam pers release yang dilakukan jajaran Polda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020) mengungkap beberapa fakta dari hasil pemeriksaan.

Satu di antaranya polisi mengambil kesimpulan editor video Metro TV, Yodi Prabowo tewas karena tindakan bunuh diri.

Dugaan bunuh diri ini juga diperkuat dengan berbagai barang bukti yang ditemukan di sekitar lokasi kejadian.

Seluruhnya sudah diperiksa dan tak ditemukan adanya DNA atau sidik jari selain milik Yodi.

Lebih lanjut Dokter Forensik Dr Arif Wahyono, Sp.F, Kepala Kedokteran Forensik menemukan fakta lain yakni urine Yodi Prabowo positif amphetamin.

"Kami melakukan pengecekan terhadap narkoba, di urine korban kami menemukan positif amphetamin," ujarnya dilansir dari tayangan KompasTV, Sabtu (25/7/2020).

Dirinya mengatakan jasad Yodi Prabowo saat diperiksa sudah melalui pembusukan lanjut, dan diprediksi tewas dua hingga tiga hari sebelum diperiksa.

MISTERI KEMATIAN YODI PRABOWO TERKUAK - Ditreskrimum Polda Metro Jaya, berhasil menguak misteri kematian Yodi Prabowo, editor video Metro Tv, Sabtu (25/7/2020). Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Tubagus Ade Hidayat, setelah melakukan penyelidikan dan penyidikan pihaknya menyimpulkan kalau kematian korban diduga akibat bunuh diri. WARTA KOTA/NUR ICHSAN (WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN)

Arif Wahyono juga mengatakan pada jasad Yodi ditemukan lebam mayat, dan luka tusukan di dada dan leher.

"Luka tusuk di dada sebanyak 4 kali dan ini bermacam-macam ada yang kedalaman lukanya hanya sampai jaringan otot hingga ada yang menembus sampai memotong bagian bawah paru-paru," ujarmya.

"Kemudian kami juga melakukan pemeriksaan luka tusuk di leher yang memotong tenggorokan tapi tidak memotong pembuluh darah utama di leher jadi hanya sampai tenggorokan saja, kesimpulannya bahwa sebab mati Yodi Prabowo adalah kekerasan senjata tajam di leher," imbuhnya.

Sementara itu, Direskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Tubagus Ade mengkorelasikan dengan luka tusuk yang ada di jasad Yodi.

Pihaknya mengatakan luka tusuk tersebut beragam kondisinya, terlebih empat luka tusuk yang ada di dada korban.

"Luka tusuk tersebut tiga di antaranya kedalaman hanya 2 sampai 3 cm, kemudian yang paling dalam sampai 12 cm," ujarnya.

Pihaknya mengatakan, setiap orang yang melakukan bunuh diri dengan senjata tajam akan selalu ada bukti permulaan,akan selalu ada luka percobaan.

Maka dari itu dirinya mengkorelasikan ada luka dangkal dan dalam yang ada di jasad korban.

Hasil Temuan Lainnya

Direskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Tubagus Ade mengatakan terdapat sejumlah temuan dari hasil pemeriksaan yang mengerucutkan soal sebab tewas sang editor.

"Ada beberapa analisa, pertama soal hasil temuan di TKP, salah satunya motor korban terparkir rapi di TKP, dengan kunci menggantung, dan tidak ada bekas lecet kecelakaan dan lainnya," katanya dilansir dari YouTube Kompas TV, Sabtu (25/7/2020).

Baca: Polisi Ungkap Makna 4 Luka di Dada Yodi Prabowo, sang Editor Metro TV Dua Kali Coba Tusuk Dirinya

Selain itu polisi juga menemukan fakta lainnya yakni dari temuan pisau yang ditemukan di dekat jasad Yodi.

Jasad editor Metro TV, Yudi Prabowo, ditemukan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020). (Dok. TMC Polda Metro Jaya)

Saat penemuan jasad Yodi, korban ditemukan dalam keadaan terlungkup, dan saat jasad dibalik ditemukan sebilah pisau, terletak di bawah korban.

"Penyidik menduga kuat bahwa pisau itulah yang digunakan sebagai alat untuk melukai korban," terangnya lagi.

Sementara, dari hasil pemeriksaan laboratoriun forensik (labfor) dari pisau tersebut murni ditemukan DNA milik Yodi Prabowo sendiri.

"Tidak ada DNA orang lain, dari mulai ujung pisau hingga gagangnya," katanya.

Tubagus juga mengungkapkan, dugaan bunuh diri ini juga diperkuat dengan berbagai barang bukti yang ditemukan di sekitar lokasi kejadian.

Seluruhnya sudah diperiksa dan tak ditemukan adanya DNA atau sidik jari selain milik Yodi.

Baca: Polisi Duga Yodi Prabowo Bunuh Diri karena Depresi, Sempat Konsultasi ke Dokter Kulit dan Kelamin

Baca: Polisi: Sebelum Meninggal Dunia, Yodi Sempat Beberapa Kali Ucapkan Kalau Saya Tidak Ada

Baca: Polisi Menduga Yodi Prabowo Bunuh Diri

Ditambah lagi hasil pemeriksaan polisi salah satunya juga mengarah pada TKP yang sepi serta luka yang ada di jasad korban.

Terkait luka tersebut, polisi tidak menemukan ceceran darah dari TKP hingga sekitarannya.

"Kecuali di tempat korban Yodi Prabowo jatuh telungkup, terdapat muncratan darah di tembok dekat jasad, dan darah tersebut milik korban,' ujar Tubagus Ade.

Selain itu polisi mengatakan saat kejadian, lokasi di dekat TKP memang sepi, lantaran warung ataupun toko di dekat lokasi tersebut sudah tutup sekitar pukul 20.00 WIB dan tidak ada CCTV di sana

Dan hasil olah TKP masih rapi dan tidak ada tanda-tanda perkelahian, dan sudah ada keterangan saksi di mana tidak mendengar adanya keributan.

Korban Sempat Beli Pisau Sebelum Tewas

Rekaman cctv saat Yodi Prabowo di toko membeli pisau (Youtube channel Kompas tv)

Pemeriksaan pun berkembang mulai dari barang bukti pisau yang ditemukan dekat dengan jasad korban.

Rupanya pisau tersebut sama dengan pisau yang dikatakan polisi untuk melukai korban hingga tewas.

Pisau itu ternyata produk milik Ace Hardware, polisi pun melakukan penyelidikan di mana hasilnya selama satu minggu terakhir di Ace Hardware, hanya ada satu pisau yang laku.

"Kemudian beralih di pengecekan CCTV, didapatkan fakta bahwa yang membeli pisau tersebut adalah korban (Yodi Prabowo) sendiri."

Polisi menyebut di CCTV Yodi menggunakan pakaian yang sama pada saat jenazahnya ditemukan.

Ditemukan juga nota belanja hingga kartu parkir.

"Perlu kami jelaskan bahwa waktu yang digunakan Yodi berbelanja pisau hanya 8 menit," lanjutnya.

Baca: Ditemukan Amfetamin dalam Tubuh Yodi Prabowo, Ini Cara Kerjanya sampai Picu Kenekatan Bunuh Diri

Seperti diketahui, jasad Yodi ditemukan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta pada Jumat lalu pukul 11.30 WIB.

Saat ditemukan jasad Yodi sudah dalam proses pembusukan, dan diperkirakan tewas 2 hingga 3 hari sebelum diperiksa tim forensik.

Saksi yang pertama kali menemukan jasad editor Metro TV ini adalah tiga orang anak kecil yang sedang bermain di sekitar TKP.

Polisi menemukan dompet berisi KTP, NPWP, kartu ATM, motor Honda Beat warna putih bernomor B 6750 WHC, tiga STNK, uang sebesar Rp 40.000, helm, jaket, dan tas milik korban.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini