TRIBUNNEWS.COM - Hari Raya Idul Adha 1441 H akan segera tiba.
Hari yang fitri tersebut menandakan hadirnya puasa Idul Adha di bulan Dzulhijjah 1441 H.
Puasa sunnah yang istimewa itu ialah puasa Arafah.
Puasa Arafah merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Muslim.
Bagi yang menjalankan puasa Arafah, dosanya setahun yang lalu juga akan terhapuskan.
Selain itu, ia juga akan dijaga oleh Allah subhanallahu wata'ala untuk tidak melakukan dosa atau maksiat di tahun yang akan datang.
Baca: Resep Masakan Idul Adha Olahan Daging Kambing dan Sapi, Mudah dan Mengenyangkan!
Baca: Amalan-amalan Sunah Sebelum dan Sesudah Shalat Idul Adha, Mulai Mandi hingga Memperbanyak Takbir
Nikmat dalam menjalankan puasa Arafah juga setara dengan nikmat orang yang menjalankan ibadah haji.
Adapun yang dimaksud dengan puasa Arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada hari Arafah.
Hari Arafah adalah saat jemaah haji melakukan wukuf di Padang Arafah.
Puasa Arafah jatuh pada 9 Dzulhijjah, Sabtu, 10 Agustus 2019.
Berikut keutamaan puasa Arafah.
Keutamaan Puasa Arafah
Adapun keutamaan puasa sunah Arafah (9 Dzulhijjah) bagi orang yang tidak melaksanakan ibadah haji berdasarkan beberapa hadist Nabi Muhammad SAW adalah:
1. Barang siapa yang menjalankan Puasa Tarwiyah akan dihapus dosa satu tahun yang lalu yang telah terlewati.
2. Sedangkan yang berpuasa di hari Arofah akan dihapus dosa dua tahun (1 tahun yang lalu dan 1 tahun yang akan datang)
3. Dan yang melaksanakan dua puasa ini akan dianugrahi oleh Allah SWT dengan 10 macam kemuliaan, yaitu:
1. Allah akan memberi keberkahan pada kehidupannya.
2. Allah akan menambah harta.
3. Allah akan menjamin kehidupan rumah tangganya.
4. Allah akan membersihkan dirinya dari segala dosa dan kesalahan yang telah lalu.
5. Allah akan melipat gandakan amal dan ibadahnya.
6. Allah akan memudahkan kematiannya.
7. Allah akan menerangi kuburnya selama di alam Barzah.
8. Allah akan memberatkan timbangan amal baiknya di Padang Mahsyar.
9. Allah akan menyelamatkannya dari kejatuhan kedudukan di dunia ini.
10.Allah akan menaikkan martabatnya di sisi Allah SWT.
Alangkah banyak keberkahan dan kebahagiaan yang Allah berikan bagi orang yang menjalankan puasa Tarwiyah dan Arofah. Semoga kita termasuk di dalamnya.
Keutamaan puasa Arafah sungguh istimewa.
Keutamaan itu yakni, dihapuskan segala dosa selama satu tahun yang lalu, dan setahun yang akan datang dijaga Allah untuk tidak berbuat dosa atau maksiat.
Hal itu sebagaimana tertuang dalam hadis yang diriwayatkan Abu Qatadah al-Anshari RA.
"Dan Rasulullah SAW ditanya tentang berpuasa di hari Arafah. Maka, baginda bersabda, 'Ia menebus dosa setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang'.” (HR Imam Muslim).
Selain itu, umat Muslim yang berpuasa Arafah akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda pada hari tersebut.
Baca: Resep Berbagai Jenis Sate Olahan Daging Kambing, Inspirasi Hidangan Idul Adha 2020
Jadwal Puasa Arafah di Bulan Dzulhijjah 202o
Kalender bulan Dzulhijjah hingga 13 Dzulhijjah 1441 H adalah sebagai berikut :
Kalender bulan Dzulhijjah hingga 13 Dzulhijjah 1440 H adalah sebagai berikut :
1 Dzulhijjah = 22 Juli 2020
2 Dzulhijjah = 23 Juli 2020
3 Dzulhijjah = 24 Juli 2020
4 Dzulhijjah = 25 Juli 2020
5 Dzulhijjah = 26 Juli 2020
6 Dzulhijjah = 27 Juli 2020
7 Dzulhijjah = 28 Juli 2020
8 Dzulhijjah = 29 Juli 2020
9 Dzulhijjah = 30 Juli 2020
HARAM PUASA :
10 Dzulhijjah = 31 Juli 2020
11 Dzulhijjah = 1 Agustus 2020
12 Dzulhijjah = 2 Agustus 2020
13 Dzulhijjah = 3 Agustus 2020
Niat Puasa Arafah
ﻧﻮﻳﺖ ﺻﻮﻡ ﻋﺮﻓﺔ ﺳﻨﺔ ﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ.
NAWAITU SAUMA ARAFAH SUNNATAN LILLAHI TA’ALAH
Artinya : “Saya niat puasa Arofah , sunnah karena Allah ta’ala.”
Batas Akhir Memotong Kuku
Bagi yang akan berkurban, batas akhir memotong kuku dan memangkas rambut adalah 21 Juli 2020.
Batas ini bertepatan dengan 30 Dzulqa'dah 1441 H.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :
ﺇِﺫَﺍ ﺩَﺧَﻠَﺖِ ﺍﻟْﻌَﺸْﺮُ ﻭَﺃَﺭَﺍﺩَ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﺃَﻥْ ﻳُﻀَﺤِّﻰَ ﻓَﻼَ ﻳَﻤَﺲَّ ﻣِﻦْ ﺷَﻌَﺮِﻩِ ﻭَﺑَﺸَﺮِﻩِ ﺷَﻴْﺌًﺎ
Artinya :
“Apabila telah masuk sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, dan salah seorang dari kalian telah berniat untuk berqurban, maka janganlah ia memotong rambutnya dan kulitnya sedikitpun.” (HR. Muslim).
Dalam riwayat yang lain disebutkan,
ﻓَﻼَ ﻳَﺄْﺧُﺬَﻥَّ ﻣِﻦْ ﺷَﻌْﺮِﻩِ ﻭَﻻَ ﻣِﻦْ ﺃَﻇْﻔَﺎﺭِﻩِ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﻀَﺤِّﻰَ
Artinya :
“Janganlah ia memotong rambutnya dan kuku-kukunya sedikitpun sampai ia menyembelih.” (HR. Muslim)