News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Idul Adha 2020

Niat dan Tata Cara Sholat Idul Adha di Tengah Pandemi Covid-19, Lengkap dengan Protokol Kesehatan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Niat dan Tata Cara Sholat Idul Adha di Tengah Pandemi Covid-19, Lengkap dengan Protokol Kesehatan

TRIBUNNEWS.COM - Sekali lagi, umat Muslim di seluruh dunia menjalani ibadah sholat Id di tengah pandemi Covid-19.

Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatian saat menjalani ibadah Sholat Idul Adha yang jatuh pada 31 Juli 2020 besok.

Protokol Kesehatan

Berdasarkan Surat Edaran Menteri Agama Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Penyelenggaraan Shalat Idul Adha Dan Penyembelihan Hewan Kurban Tahun 1441 H/ 2020 M Menuju Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19, penerapan protokol kesehatan perlu dilakukan agar pelaksanaan shalat Idul Adha dapat berjalan optimal serta terjaga dari penularan Covid-19.

Niat dan Tata Cara Sholat Idul Adha di Tengah Pandemi Covid-19, Lengkap dengan Protokol Kesehatan (Freepik)

Berikut ketentuannya pelaksanaan sholat Idul Adha di masa New Normal:

1. Tempat penyelenggaraan kegiatan shalat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban dapat dilaksanakan di semua daerah dengan memperhatikan protokol kesehatan dan telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat, kecuali pada tempat- tempat yang dianggap masih belum aman Covid-l9 oleh Pemerintah Daerah/ Gugus Tugas Daerah;

2. Penyelenggaraan shalat Idul Adha tahun 1441H/2020 M dibolehkan untuk dilakukan di lapangan/masjid/ruangan dengan persyaratan sebagai berikut:

a. Menyiapkan petugas untuk melakukan dan mengawasi penerapan protokol kesehatan di area tempat pelaksanaan;

b. Melakukan pembersihan dan disinfeksi di area tempat pelaksanaan;

c. Membatasi jumlah pintu/jalur keluar masuk tempat pelaksanaan guna memudahkan penerapan dan pengawasan protokol kesehatan;

d. Menyediakan fasilitas cuci tangan/sabun/ hand sanitizer di pintu/jalur masuk dan keluar;

e. Menyediakan alat pengecekan suhu di pintu/jalur masuk.
Jika ditemukan jamaah dengan suhu >37,5'C (2 kali pemeriksaan dengan jarak 5 menit), tidak diperkenankan memasuki area tempat pelaksanaan;

f. Menerapkan pembatasan jarak dengan memberikan tanda khusus minimal jarak 1 meter;

g. Mempersingkat pelaksanaan shalat dan khutbah Idul Adha tanpa mengurangi ketentuan syarat dan rukunnya;

h. Tidak mewadahi sumbanganlsedekah Jemaah dengan cara menjalankan kotak, karena berpindah-pindah tangan rawan terhadap penularan penyakit;

i. Penyelenggara memberikan himbauan kepada masyarakat tentang protokol kesehatan pelaksanaan shalat Idul Adha yang meliputi:

2) Membawa sajadah/alas shalat masing-masing;

4) Menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer;

6) Menjaga jarak antar jemaah minimal 1 (satu) meter;

7) Menghimbau untuk tidak mengikuti shalat Idul Adha bagi anak-anak dan warga tanjut usia yang rentan tertular penyakit, serta orang dengan sakit bawaan yang berisiko tinggi terhadap Covid-19.

NIAT DAN TATA CARA

Mengutip buku pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Muhammad Syukron Maksun, shalat Idul Adha sangat dianjurkan (Sunah muakkadah) untuk dilakukan, baik laki-laki maupun perempuan, mukim atau musafir.

Perempuan yang sedang haid pun, dianjurkan untuk ikut keluar rumah, untuk ikut meramaikan hari raya ini.

Berikut bacaan niat yang dibaca untuk shalat sunah Idul Adha:

أصلي ستة لعيد الاضحى ركعتين للللہ تعالی

Ushallii sunnatal li'iidil adl-haa rak'ataini lillaahi ta'aalaa

("Aku niat shalat sunah idul adha dua rakaat karena Allah Ta'ala.")

Tata cara

Untuk rakaat pertama, baik dalam shalat Idul Fitri maupun Idul Adha, setelah takbiratul ihram dan membaca doa iftitah, dilakukan 7 kali takbir.

Setiap selesai sekali takbir disunahkan membaca:

سبحان الل. والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر

Subhaanallaahi walhamdu lillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar

("Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar.")

Setelah melakukan 7 kali takbir, bacaannya seperti shalat lainnya.

Diutamakan surat yang dibaca setelah bacaan al-Fatihah, dalam rakaat pertama ini, adalah surat Qaf atau surat al-A'laa.

Untuk rakaat yang kedua, takbir yang dilakukan tadi diulangi lagi.

Akan tetapi jumlahnya 5 kali takbir.

Setelah itu, shalat berjalan seperti biasanya.

Surat yang dibaca setelah al-Fatihah, diutamakan surat al-Ghasyiyah.

Setelah shalat dua rakaat ini selesai, maka dilanjutkan dengan dua Khotbah.

Untuk Khotbah yang pertama takbir dibaca 9 kali sedangkan untuk Khotbah yang kedua bacaan takbir dibaca 7 kali.

Pembacaan takbir ini dilakukan secara berurutan.

Hal-hal yang disunahkan sebelum shalat id:

- Mandi dan emakai sebaik-baik pakaian yang dimiliki.

- Sebelum salat Idul Adha disunahkan untuk tidak makan terlebih dahulu, makanlah usai salat Id.

- Jalan yang dilewati saat berangkat shalat Id dengan jalan saat pulang, disunahkan untuk berlainan.

- Takbiran atau membaca takbir sebagai berikut:

الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر . لاإله إلا الله والله أكبر. الله
3x أكبر ولله الحمد

Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar,laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, Allaahu akbar walillaahil hamd

("Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar, dan bagi Allah segala puji.")

الله أكبر گبيرا والحمد لل كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا . لا إله إلا الله ولا نعبد إلا إياه مخلصين له الدين ولو گره الكافرون . لا إله إلا اللهوحده صدق وعده ونصر عبده وأعز جنده وهزم الأحزاب وحده. لاإله إلا الله والله أكبر, الله أكبر وللو الحمد

Allaahu Akbaru Kabiiraa, Wal Hamdu Lillaahi Katsiiraa, Wasubhaanallaahi Bukrataw Waashiilaa. Laa ilaaha illallaahu wa laa na'budu illaa iyyaahu mukhlishiina lahud diina walau karihal kaafiruun. Laa ilaaha illallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wa nashara 'abdah, wa a'azza jundahu wa hazamal ahzaaba wahdah. Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, Allaahu akbar walillaahil hamd.

("Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah, pujian yang sebanyak-banyaknya. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan petang. Tiada Tuhan selain Allah, dan tidak ada yang kami sembah melainkan hanya Allah, dengan ikhlash kami beragama kepada-Nya, walaupun orang-orang kafir membenci. Tiada Tuhan selain Allah sendiri-Nya, benar janji-Nya, Dia menolong hamba-Nya, Dia memuliakan tentara-Nya, dan Dia mengusir musuhmusuh Nabi-Nya dengan sendiri-Nya, tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar, dan bagi Allah segala puji.")

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini