Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Mayjen TNI Victor Hasudungan Simatupang memastikan seluruh personel TNI anggota Satgas Kontingen Garuda UNIFIL yang bertugas di Lebanon aman pasca ledakan hebat di Beirut pada Selasa (4/8/2020).
Berdasarkan informasi yang dihimpun saat ini setidaknya terdapat sebanyak 1.234 personel TNI yang bertugas di Lebanon.
Baca: Pascaledakan di Beirut Lebanon, Prancis Jadi Negara Pertama yang Kirim Bantuan
Baca: Puluhan Orang Tewas Akibat Ledakan di Ibu Kota Lebanon, Trump Sebut Ada Serangan
Baca: Spekulasi Seputar Penyebab Ledakan di Beirut: Gudang Senjata hingga Serangan Udara Israel
Meski begitu terdapat dua unit kendaraan milik Satgas Kontingen Garuda yang terparkir di pelabuhan dekat lokasi ledakan yang diduga rusak.
Kendaraan tersebut adalah kendaraan operasional dari KRI Hasanuddin yang tergabung dalam Maritime Task Force UNIFIL.
Pada saat kejadian, kata Victor, KRI Hasanuddin sedang sandar di Mersin Turki.
Sedangkan kapal perang yang tengah berlabuh adalah kapal perang milik Bangladesh.
"Kondisi satgas dalam keadaan aman. KRI Hasanuddin yang tergabung dalam Maritime Task Force (MTF) UNIFIL sedang sandar di Mersin Turki. Hanya kemungkinan untuk kerugian, dua unit kendaraan operasional yang sedang diparkirkan di Pelabuhan Beirut. Kapal Satgas MTF yangg sedang sandar di Pelabuhan Beirut dari Kapal Perang Bangladesh," kata Victor ketika dihubungi Tribunnews.com pada Rabu (5/8/2020).
Victor mengatakan saat ini personel TNI Anggota Satgas Kontingen Garuda UNIFIL Hospital telah berangkat dari Naquora untuk membantu penanganan akibat ledakan atas perintah UNIFIL Force Commander.
Tim tersebut menggunakan satu unit ambulans yang dipimpin Kapten CKM dr Doni Saputera SpRad, dan satu anggota Serka Syehta, dan satu supir ambulans Warga Negara India.
"Anggota kita satgas Hospital Level 2, telah berangkat dari Naquora untuk membantu penanganan akibat ledakan tersebut," kata Victor.