Doni menegaskan, keputusan belajar tatap muka berada di tangan bupati atau wali kota.
"Daerah-daerah yang mencoba untuk pembelajaran tatap muka tidak mudah, karena ada orangtua yang tidak mengizinkan, walaupun sebagian orangtua murid berharap pembelajaran tatap muka dilaksanakan," ungkapnya.
"Dalam kondisi seperti sekarang ini, kita tidak perlu saling menyalahkan, karena setiap kebijakan pasti ada risikonya," imbuh Doni.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)
BERITA REKOMENDASI