Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menyinggung prestasi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menjabat sebagai presiden.
Ia menyebut kala itu SBY berhasil membawa ekonomi Indonesia meroket.
Merespons hal tersebut, aktivis '98 Simson Simanjuntak menilai Ibas tidak tepat membanding-bandingkan pertumbuhan ekonomi era Pemerintahan SBY dengan Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Simson, pertumbuhan ekonomi di era SBY memang lebih tinggi, namun hal tersebut karena berkah meningkatnya harga komoditas global.
Baca: Istana Imbau Pemasangan Spanduk HUT RI Tak Muat Foto Presiden Jokowi
"Bukan murni dari keberhasilan pemerintahan SBY di dalam mengendalikan pertumbuhan ekonomi Indonesia saat itu," katanya kepada wartawan, Minggu (9/8/2020).
Diakui Simson, memang sepanjang tahun lalu, perekonomian Indonesia mengalami kondisi yang sulit akibat faktor global. Defisit perdagangan tercatat yang terparah dalam sejarah.
Baca: Ibas Minta Pemerintah Cari Solusi Cepat dan Tepat Tangani Pandemi Corona
Tak hanya itu, defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) juga melebar di atas 3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Sedangkan di jaman SBY, jelas Simson, terjadi commodity boom, menyebabkan ekspor membaik, merambat ke sektor lain karena pendapatan juga naik, sehingga berdampak terhadap kenaikan konsumsi rumah tangga.
Simson juga mengakui di era Joko Widodo nilai tukar rupiah pada tahun lalu sempat mencapai level Rp 15.000 per dolar AS, meski hanya berlangsung selama beberapa menit di pasar spot.
Belum lagi sejumlah harga komoditas anjlok akibat adanya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, serta ketidakpastian kebijakan Presiden AS Donald Trump yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia mengalami perlambatan.
"Semua kondisi ini semakin parah lagi dengan musibah pandemi Covid-19 yang berakibat terhadap krisis dunia, dan ujung-ujungnya berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri," ucap aktivis senior Repdem itu.
Simson mempertanyakan hasil konkret yang bisa dirasakan rakyat dari 10 tahun pemerintahan SBY, sebagai buah dari pertumbuhan ekonomi yang katanya meroket itu.
"Semua kita juga bisa mihat dan merasakan sendiri kok, bahwa 10 tahun pemerintahan SBY cuma meninggalkan banyak proyek mangkrak yang menjadi beban pemerintah Presiden Joko Widodo," ujarnya.
Oleh karena itu, Simson menegaskan sangat tidak tepat dan tidak aple to aple membandingkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di zaman SBY dengan zaman pemerintahan Joko Widowo.
"Jadi membandingkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di zaman SBY dengan jaman pemerintahan Jokowi sangat tidak aple to aple. Yang pantas dibandingkan itu harusnya adalah hasil kerja nyatanya, terutama hasil pembangunan yang nyata bisa dilihat dan dirasakan langsung oleh rakyat," pungkasnya.