News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengamat: Kalau Elektabilitas Prabowo Stagnan, Belum Tentu PDIP Mau Koalisi di Pilpres

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

YouTube KompasTV/Tangkapan Layar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Universitas Paramadina Djayadi Hanan mengatakan peluang Gerindra berkoalisi dengan PDIP di Pilpres 2024 besar jika Prabowo Subianto kembali mencalonkan diri.

Diketahui, kader-kader Gerindra meminta Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali maju sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang.

"Peluangnya besar. Tapi masih cair karena tergantung banyak variabel," ujar Djayadi, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (10/8/2020).

Baca: Pengamat: Kemesraan Megawati dan Prabowo Saat Ini Belum Tentu Berlanjut hingga 2024

Djayadi mengungkap variabel yang mempengaruhi terwujudnya koalisi Gerindra-PDIP salah satunya adalah hasil Pilkada Serentak 2020 pada 9 Desember esok.

Karena hal tersebut akan memperlihatkan seberapa berhasil koalisi kedua partai tersebut sebelum Pilpres digelar.

Jika koalisi tersebut menang banyak maka kemungkinan besar koalisinya akan berlanjut.

"Jadi seberapa berhasil koalisi Gerindra-PDIP di pilkada sebelum 2024. Kalau koalisi ini menang banyak, akan jadi modal kuat untuk dilanjutkan di Pilpres," kata dia.

Variabel lainnya yakni perkembangan elektabilitas Prabowo sendiri nantinya.

Menurutnya ketika elektabilitas mantan Danjen Kopassus itu cenderung stagnan tentu akan menjadi pertimbangan bagi PDIP.

Apalagi banyak kandidat-kandidat yang lebih muda dan memiliki elektabilitas yang cukup besar dipercaya akan maju dalam Pilpres 2024.

"Kalau (elektabilitas Prabowo) stagnan seperti sekarang, belum tentu PDIP mau melanjutkan koalisi ke pilpres. Jangan lupa ada banyak calon yang lebih muda akan maju di Pilpres 2024, ada yang dukungannya cenderung menguat atau stabil seperti Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, dan beberapa nama lainnya," kata dia.

"Selain itu, Pilpres masih empat tahun lagi. Sehingga masih banyak hal bisa terjadi, dan itu bisa saja mengubah peta politik secara drastis," imbuh Djayadi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini