Airlangga pernah menjabat sebagai Ketua Asosiasi Emiten Indonesia periode 2011-2014.
Ia pernah menjadi Ketua Komisi VII DPR RI periode 2006-2009 membidangi energi, lingkungan hidup dan ristek dari Fraksi Partai Golkar.
Selain itu, Airlangga juga tercatat sebagai Wakil Bendahara dalam Pengurus DPP Partai Golkar periode 2004-2009.
Di kepengurusan periode 2009-2015, Airlangga tercatat sebagai Ketua DPP Partai Golkar.
Airlangga terpilih kembali menjadi anggota DPR periode 2009-2014 untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat V dan menjabat sebagai Ketua Komisi VI yang membidangi perindustrian, perdagangan, UKMK, investasi dan BUMN.
Baca: Jokowi Tugaskan Airlangga Hartarto Pimpin Tim Pemulihan Ekonomi dan Penanganan Covid-19
Baca: Airlangga Hartarto: Industri Digital Bisa Menjadi Penghela Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Ia juga menjadi Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) periode 2006-2009 dan Ketua Dewan Insinyur PII 2009-2012.
Airlangga adalah anggota Majelis Wali Amanah Universitas Gadjah Mada Yogyakarta sampai dengan tahun 2012.
Ia juga menjadi pemrakarsa Herman Johannes Award, suatu penghargaan bagi inovasi teknologi saat menjabat Ketua Keluarga Alumni Fakultas Teknik UGM (KATGAMA) pada 2003.
Airlangga adalah pemilik sejumlah perusahaan serta Presiden Komisaris PT Fajar Surya Wisesa, Tbk.
Penghargaan
Sejumlah penghargaan juga pernah didapatkan oleh Airlangga, yakni ASEAN Engineering Honorary Fellow yang diberikan oleh Asean Federation of Engineering Organization di Myanmar pada 2004 lalu.
Selain itu, ada Australian Alumni Award for Entrepereneurship pada 2009.
Baca: Profil Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian yang Terpilih jadi Ketua Umum Golkar Periode 2019-2024
Lalu mendapatkan Satya Lencana Wira Karya, merupakan sebuah tanda penghargaan yang diberikan kepada warga negara Indonesia yang berjasa dan berbakti pada bangsa dan negara pada 2014.
Terakhir, pada 2017 Airlangga menerima penghargaan 56th Lee Kuan Yew Exchange Fellow.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana)