TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menunjuk Airlangga sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di Kabinet Indonesia Maju.
Sebelumnya jadi menko, Airlangga sudah menduduki jabatan sebagai Menteri Perindustrian di Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla periode 2014-2019.
Lantas, seperti apa profil Airlangga Hartarto?
Dikutip dari Wikipedia.or, pria kelahiran, 1 Oktober 1962 ini merupakan putra dari Hartarto Sastrosoenarto yang pernah menjabat Menteri Perindustrian pada Kabinet Pembangunan IV periode 1983-1988 dan kabinet Pembangunan V periode 1988-1993.
Airlangga mulai bergabung ke Kabinet Kerja Jokowi pada reshuffle jilid 2 menggantikan Saleh Husein, politisi Partai Gerindra pada Juli 2016.
Ia kemudian menggantikan Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada Desember 2017.
Airlangga mengenyam pendidikan sekolah menegah atas (SMA) di Kolese Kanisius Jakarta.
Setelah lulus, Airlangga kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) 1987.
Ia mendapat gelar MBA dari Monash University Australia pada 1996 dan Master of Management Technology (MMT) dari University of Melbourne, Australia pada 1997.
Baca: Menko Airlangga Hartarto Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2020 Minus 0,49 Persen
Baca: Airlangga Hartarto Resmikan Program Kerjasama dengan Pemuda Muhammadiyah
Semasa studi, Airlangga sudah aktif menjadi Wakil Ketua OSIS di SMA Kanisius.
Saat kuliah, ia terpilih menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Teknik UGM.
Selain itu, Airlangga juga pernah menjadi Ketua Barisan Muda KOSGORO 1957.
Jabatan Airlangga Hartarto
Airlangga pernah menjabat sebagai Ketua Asosiasi Emiten Indonesia periode 2011-2014.
Ia pernah menjadi Ketua Komisi VII DPR RI periode 2006-2009 membidangi energi, lingkungan hidup dan ristek dari Fraksi Partai Golkar.
Selain itu, Airlangga juga tercatat sebagai Wakil Bendahara dalam Pengurus DPP Partai Golkar periode 2004-2009.
Di kepengurusan periode 2009-2015, Airlangga tercatat sebagai Ketua DPP Partai Golkar.
Airlangga terpilih kembali menjadi anggota DPR periode 2009-2014 untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat V dan menjabat sebagai Ketua Komisi VI yang membidangi perindustrian, perdagangan, UKMK, investasi dan BUMN.
Baca: Jokowi Tugaskan Airlangga Hartarto Pimpin Tim Pemulihan Ekonomi dan Penanganan Covid-19
Baca: Airlangga Hartarto: Industri Digital Bisa Menjadi Penghela Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Ia juga menjadi Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) periode 2006-2009 dan Ketua Dewan Insinyur PII 2009-2012.
Airlangga adalah anggota Majelis Wali Amanah Universitas Gadjah Mada Yogyakarta sampai dengan tahun 2012.
Ia juga menjadi pemrakarsa Herman Johannes Award, suatu penghargaan bagi inovasi teknologi saat menjabat Ketua Keluarga Alumni Fakultas Teknik UGM (KATGAMA) pada 2003.
Airlangga adalah pemilik sejumlah perusahaan serta Presiden Komisaris PT Fajar Surya Wisesa, Tbk.
Penghargaan
Sejumlah penghargaan juga pernah didapatkan oleh Airlangga, yakni ASEAN Engineering Honorary Fellow yang diberikan oleh Asean Federation of Engineering Organization di Myanmar pada 2004 lalu.
Selain itu, ada Australian Alumni Award for Entrepereneurship pada 2009.
Baca: Profil Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian yang Terpilih jadi Ketua Umum Golkar Periode 2019-2024
Lalu mendapatkan Satya Lencana Wira Karya, merupakan sebuah tanda penghargaan yang diberikan kepada warga negara Indonesia yang berjasa dan berbakti pada bangsa dan negara pada 2014.
Terakhir, pada 2017 Airlangga menerima penghargaan 56th Lee Kuan Yew Exchange Fellow.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana)