News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Politisi PAN Tak Persoalkan Kehadiran KAMI: Perkaya Khazanah Demokrasi Indonesia

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota DPR RI Guspardi Gaus.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR fraksi PAN Guspardi Gaus tak mempermasalahkan kehadiran Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Menurut Guspardi, kehadiran KAMI dapat dimaknai sebagai upaya memperkaya khazanah demokrasi Indonesia.

Apalagi, KAMI dapat berperan untuk mengkiritisi kebijakan pemerintah yang dianggap tidak pro terhadap rakyat.

"Hal ini layak disikapi sebagai bagian dari demokrasi Indonesia untuk mengingatkan dan mengkritisi pemerintah. Agar pemerintah mampu menjalankan kebijakan demi kebaikan dan kesejahteraan masyarakat," kata Guspardi kepada Tribunnews, Senin (17/8/2020).

Baca: PPP: Kehadiran KAMI Adalah Ekspresi Biasa dari Elemen Masyarakat dalam Negara Demokrasi 

Guspardi menambahkan, pemerintah harus menjamin kebebasan berserikat dan berpendapat di alam demokrasi, termasuk kehadiran KAMI.

"Pemerintah sepatutnya memberikan ruang dan menjamin keberadaannya," kata anggota Komisi II DPR RI itu.

Sebelumnya diberitakan, Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) akan menyampaikan delapan tuntutan kepada pemerintah, terkait kondisi bangsa Indonesia pada saat ini.

Din Syamsuddin selaku deklator KAMI mengatakan, KAMI akan menyampaikan maklumat secara terbuka di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, pada 18 Agustus 2020.

Baca: KAMI Diminta Tak Hanya Sumbang Gagasan Selamatkan Indonesia, tapi Juga Aksi Nyata

Menurutnya, maklumat ini berisi keprihatinan masyarakat terhadap bangsa Indonesia, khususnya terkait ekonomi, politik, sosial budaya, hukum dan HAM. 

"Termasuk sumber daya alam, kami akan jelaskan nanti terjadi penyimpangan. KAMI juga mengajukan delapan tuntutan, ada tuntutan ke penyelenggara negara, pemerintah, dan secara spesifik ke Presiden," papar Din di kawasan Jakarta Selatan, Jakarta, Sabtu (15/8/2020).

Din yang juga sebagai Ketua Dewan Pertimbangan MUI mencontohkan, penyimpangan yang terjadi yaitu ketika masyarakat tidak setuju dengan masuknya tenaga kerja asing (TKA) di berbagai daerah. 

"Tapi dijawab pemerintah sudah sesuai prosedur. Ini contoh kecil dan ini diabaikan, bahkan disikapi dengan kesombongan dan keangkuhan," papar Din. 

KAMI adalah gerakan moral rakyat Indonesia dari berbagai elemen dan komponen yang berjuang bagi tegaknya kedaulatan negara, terciptanya kesejahteraan rakyat, dan terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 

"KAMI didukung para tokoh dari berbagai elemen, berbagai profesi, dari cendikiawan, kaum buruh, dan lainnya. Ini koalisi yang majemuk, baik antar agama, suku dan profesi," ujar Din. 

Adapun tokoh yang akan hadir pada saat penyampaian maklumat di antaranya, Refly Harun, Marwan Batubara, Gatot Nurmantyo, Rachmawati Soekarnoputri, Bachtiar Chamsyah, Rochmat Wahab. 

Kemudian, Ahmad Yani, Ichsanudin Norsy, Said Didu, Habib Muhsin Alatas, Rocky Gerung, Laode Kamaluddin, MS Kaban, dan lain-lainnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini