News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Benarkah Angka Nol Kecil dalam Uang Baru Rp 75 Ribu Berkaitan dengan Redenominasi? Ini Tanggapan BI

Penulis: Inza Maliana
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga memperlihatkan uang kertas baru pecahan Rp 75.000 usai proses penukaran penukaran di halaman Kantor Perwakilan wilayah (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Barat, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung, Selasa (18/8/2020). Uang baru Rp 75.000 merupakan edisi spesial HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia yang dicetak terbatas hanya sebanyak 75 juta lembar, sementara KPw BI Jabar akan mendistribusikan 7,6 juta lembar. Cara penukarannya melalui preorder ke portal BI, https//pintar.bi.go.id untuk mendapatkan jadwal penukaran, setiap satu No. KTP hanya dapat menukarkan 1 lembar uang Rp 75.000. Periode penukaran akan belangsung hingga 30 September 2020. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

TRIBUNNEWS.COM - Uang edisi khusus senilai Rp 75 ribu yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI) untuk memperingati Hari Kemerdekaan RI masih menjadi sorotan.

Seperti makna dan desain khusus uang Rp 75 ribu ini hingga viralnya uang tersebut yang dijual hingga puluhan juta rupiah.

Yang juga menjadi sorotan, desain tiga angka nol yang dicetak lebih kecil dibanding angka 75 pun menimbulkan pertanyaan.

Bahkan, banyak masyarakat menilai angka tersebut dikaitkan dengan rencana redenominasi yang akan dilakukan BI.

Warga memperlihatkan uang kertas baru pecahan Rp 75.000 usai proses penukaran penukaran di halaman Kantor Perwakilan wilayah (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Barat, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung, Selasa (18/8/2020). (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Baca: Makna Desain Uang Baru Rp 75 Ribu, dari Bung Karno hingga Satelit Merah Putih

Benarkah anggapan masyarakat tersebut?

Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi menjawab anggapan masyarakat terkait redenominasi.

Ia menegaskan, pengeluaran uang yang memperingati Kemerdekaan RI ke-75 tahun ini tidak berkaitan dengan rencana redenominasi.

Sebab, rencana redenominasi akan diberlakukan ketika perekonomian Indonesia tidak terguncang seperti sekarang.

"Redenominasi ada tujuan tertentu, bagaimana efisiensi dari tulisan dalam digit."

"Tentu saja kita akan berlakukan pada saat perekonomian dan kondisi yang pas," ujar Rosamaya video conference Taklimat Media Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI, Selasa (18/8/2020).

Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi dalam Taklimat Media Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI, Selasa (18/8/2020). (Tangkap layar Youtube Bank Indonesia)

Baca: Pendapat Ekonom Tentang Pencetakan Uang Baru Rp 75 Ribu Senilai Rp 5,62 Triliun

Menurut Rosmaya, pencetakan uang Rp 75 ribu sudah menjadi agenda BI sejak 2018 dan tidak berkaitan dengan redenominasi.

"Ada satu tim lagi yang akan terus mengikuti (perkembangan redenominasi), ada step-stepnya lagi."

"Saya tidak bisa mengatakan, ini berbeda tujuannya, ini adalah bagian dari percetakan uang di tahun 2020," papar Rosmaya.

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan asal-usul mengapa tiga angka nol dicetak lebih kecil.

Menurutnya, tiga angka nol memang sengaja dicetak lebih kecil, namun tidak berkaitan dengan redenominasi.

Ilustrasi redenominasi 

Baca: Ada Gambar Pakaian Adat di Uang Baru Edisi Khusus Kemerdekaan Rp 75.000, Ini Penjelasannya

Tetapi, untuk lebih menonjolkan angka 75 yang bermakna peringatan HUT RI ke-75 tahun.

Adapun, redenominasi sendiri berarti tiga angka tol akan dihilangkan, bukan dikecilkan.

"Nol kecil bukan berarti redenominasi. Kalau redenominasi menghilangkan tiga angka dengan nilai yang tepat, lain lagi ceritanya."

"Sedangkan, peluncuran uang pecahan Rp 75 ribu merupakan agenda yang telah disiapkan sejak 2018 dan menjadi agenda kerja 2020," tuturnya.

Uang baru Rp 75.000 edisi Kemerdekaan 75 Tahun Republik Indonesia. (Istimewa)

Baca: 5 Bank Umum yang Melayani Penukaran Uang Rp 75 Ribu Edisi Khusus HUT ke-75 RI, Berikut Caranya

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko juga turut menanggapi terkait hal tersebut.

Menurutnya, angka nol yang dicetak kecil bertujuan untuk mempertegas peringatan kemerdekaan ke-75 tahun RI.

"Itu maksudnya ditekankan ke ulang tahun, ulang tahun Indonesia ke 75 tahun."

"Kalau redenominasi, sendiri lagi. Begitu," sambung Onny.

Tanggapan BI soal uang Rp 75 ribu dijual puluhan juta

Rosmaya Hadi juga turut menanggapi viralnya uang pecahan Rp 75 ribu yang dijual hingga puluhan juta di marketplace.

Menurutnya, pihak BI tidak bisa mengatur terkait adanya penjualan bernilai fantastis tersebut.

Sebab, uang pecahan Rp 75 ribu memang uang edisi khusus yang terbatas, tetapi juga berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.

"Misal (masyarakat) sudah dapat, dia simpan sebagai koleksi ya silakan."

"Kalau misalnya, ‘saya mau beli’ ya silahkan saja, itu masing-masing Kami tidak mengatur itu," ujarnya.

Bank Indonesia (BI) resmi mengeluarkan uang baru senilai Rp 75.000 pada Senin (17/8/2020) kemarin, baru diluncurkan sehari, uang tersebut sudah mulai dijual di beberapa marketplace dengan harga fantastis. (tangkap layar Instagram @lambe_turah dan Shopee)

Baca: Viral Uang Pecahan Baru Rp 75 Ribu Dijual di Market Place hingga Rp 50 Juta, Ini Tanggapan BI

Kendati demikian, pihaknya memastikan nilai tukar untuk mendapatkan uang spesial kemerdekaan ini tetap Rp 75 ribu.

"Silahkan jika lakukan itu (jual kembali), hanya harga penukarannya tetap Rp 75 ribu," kata dia.

Rosmaya menuturkan, penukaran uang edisi khusus BI ini dilakukan dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Seperti akan diverifikasi KTP dan wajahnya untuk memastikan agar uang tersebut tidak disalahgunakan.

(Tribunnews.com/Maliana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini