News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Digelar, Sederet Tokoh Nasional Bergabung

Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Massa dari Kesatuan Aksi Milenial Indonesia melakukan demonstrasi di dekat acara deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), di Jakarta Pusat, Selasa (18/8/2020). Demonstran menolak acara deklarasi tersebut dan menilai deklarasi adalah gerakan politik yang mengganggu pemerintah di saat penanganan pandemi Covid-19. Tribunnews/Herudin

TRIBUNNEWS.COM - Ratusan orang hadir dalam deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi Jakarta Pusat pada Selasa (18/7/2020).

Tampak sejumlah peserta mengenakan atribut dari komunitas dan organisasi masyarakatnya masing-masing.

Koalisi tersebut dipimpin oleh tiga Presidium di antaranya mantan Panglima TNI Jenderal TNI Purn Gatot Nurmantyo, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005 sampai 2010 dan 2010 sampai 2015 Din Syamsuddin, serta ketua PWNU Daerah Istimewa Yogyakarta periode 2011 sampai 2016 Rochmat Wahab.

Selain itu juga terdapat sembilan orang yang ditunjuk sebagai Komite Eksekutif dalam koalisi tersebut.
Mantan Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin saat memberikan pernyataan pada acara deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dikawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Minggu (2/8/2020). Acara tersebut dihadiri para akademisi serta tokoh bangsa seperti Said Didu, Refly Harun, Rocky Gerung, hingga mantan Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin. Deklarasi ini diselenggarkan karena pemerintah dianggap belum dapat memenuhi seluruh hak konstitusional masyarakat Yaitu melindungi, mencerdaskan hingga mensejahterakan bangsa Indonesia. (Tribunnews/Jeprima)

Setelah melakukan deklarasi Ketua Komite Eksekutif KAMI Ahmad Yani membantah akan terjun dalam politik praktis dengan membentuk Partai Politik atau Organisasi Masyarakat.

"Ini kesepakatan dari para deklarator yang sekarang ini yang sudah menyetujui dan ikut menandatangani ada 150 tapi kemarin sore setelah kami cetak ada ratusan lagi yang minta bergabung. Bersepakat tidak membentuk ormas dan parpol," kata Yani.

Ia juga menegaskan koalisi tersebut dibentuk bukan sebagai persiapan dalam ajang Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

Halaman selengkapnya >>>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini