Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi I DPR menyebut tidak ada aturan yang dilanggar Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair al-Shun dalam menghadiri acara peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI yang diselenggarakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
"Kalau dubesnya diundang untuk peringati HUT Ke-75 Kemerdekaan, wajar saja datang dan tidak apa-apa," ujar Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin saat dihubungi Tribun, Jakarta, Rabu (19/8/2020).
Namun, kata Hasanuddin, jika Dubes Palestina turut menghadiri acara deklarasi KAMI, maka tidak tepat karena termasuk ikut campur dalam urusan dalam negeri Indonesia.
"Jadi kalau menghadiri undangan proklamasi, tidak ada orasi lain ya tidak apa-apa. Tapi kalau ada orasi yang lain, itu tidak bener, itu bukan peringatan hari kemerdekaan," ucap politikus PDIP.
Baca: Polemik Kehadiran Dubes Palestina ke Deklarasi KAMI, Berikut Penjelasan Din Syamsuddin
Sebelumnya Dubes Palestina untuk Indonesia, Zuhair al-Shun memberikan klarifikasi soal kehadirannya di acara deklarasi KAMI.
Dubes Zuhair dalam keterangannya menjelaskan kehadirannya dalam acara tersebut dalam rangka memenuhi undangan dari yang diberikan Din Syamsuddin sebagai Ketua Persatuan Persahabatan Indonesia-Palestina.
Baca: Disangka Perayaan HUT ke-75 RI, Dubes Palestina Datang ke Acara KAMI
Pihak Kedubes Palestina menjelaskan bahwa undangan tersebut dipahami sebagai peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
"Kami ingin menegaskan bahwa partisipasi kami berdasarkan pemahaman bahwa acara tersebut adalah acara peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia, bukan yang lainnya,” kata Dubes Zuhair, Selasa (19/8/2020)
Ia menyebut kehadirannya di acara KAMI berlangsung hanya 5 menit, yaitu ketika menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, yang merupakan hal yang sakral bagi Indonesia.
Baca: Tanggapan Kemlu RI Soal Kehadiran Dubes Palestina di Acara KAMI: Sudah Cukup Jelas
“Itu sesuatu yang sakral bagi seluruh Rakyat Indonesia,” tulisnya.
Palestina mengapresiasi dukungan dan bantuan yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pemerintah, beserta seluruh rakyat Indonesia.
Dalam keterangan tersebut, ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak menjadi bagian dalam kegiatan politik di Indonesia.
“Saya berharap semua orang mengerti bahwa kami bukan bagian dari dan tidak akan menjadi bagian dari kegiatan politik di Indonesia,” katanya.
Sebelumnya Zuhair al-Shun, terlihat hadir di acara deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia atau bentukan Din Syamsuddin.
Dalam acara deklarasi itu, KAMI menuntut sejumlah hal.
Salah satunya, KAMI menuntut penghentian praktik korupsi, oligarki, dan dinasti politik.