TRIBUNNEWS.COM - Berikut berita populer nasional selama 24 jam terakhir.
Aditya Perpatih, bocah 9 tahun, bangga karena fotonya ada di uang pecahan baru, Rp 75 ribu.
Sementara itu, terdapat dua aksi KAMI yang berbeda pada Selasa (18/8/2020), yang sempat memanas.
Dirangkum Tribunnews.com, simak daftar berita populer nasional selengkapnya di bawah ini:
1. Sosok Bocah yang Fotonya Ada di Uang Kertas Rp 75 Ribu
Pasangan Siti Murtafiah Mooduto (35) dan Dwi Kurniawan (45), orang tua Aditya Perpatih (9) sangat bangga karena foto anak keduanya ini menghiasi uang kertas edisi Peringatan 75 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.
Di dalam lembaran uang yang dicetak terbatas, Aditya Perpatih dengan bangga mengenakan baju adat Gorontalo (makuta) berwarna merah dengan mengenakan penutup kepala yang terlihat tinggi.
Bagi banyak masyarakat Gorontalo, baju adat ini lazim dikenakan pengantin saat resepsi pernikahan.
Ini adalah baju yang dipercaya sebagai baju kebesaran Raja Gorontalo.
Bagi permaisuri atau ratu, baju adatnya disebut biliu.
Makuta dan biliu merupakan salah satu baju kebesaran adat Nusantara yang paling eksotik.
Maka tidak heran jika Bank Indonesia pada peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan yang ke-75 tahun ini menjadikan makuta sebagai salah satu hiasan pada uang pecahan Rp75.000 tahun emisi 2020.
“Sebagai orang Gorontalo saja, kami sangat bangga. Apalagi saya adalah ibu dari Aditya Perpatih,” kata Siti Murtafiah Mooduto, Selasa (18/8/2020).
Baca: Cara Mendapat Uang Baru Rp 75 Ribu Edisi Khusus HUT ke-75 RI, Akses pintar.bi.go.id
2. Tommy Sumardi Tertangkap CCTV Datang ke Ruangan Brigjen Prasetijo dan Irjen Napoleon
Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) mengungkapkan pertemuan Tommy Sumardi, Brigjen Prasetijo Utomo dan Irjen Napoleon Bonaparte tertangkap kamera CCTV. Ketiganya diketahui ditetapkan tersangka dalam kasus penghapusan red notice Djoko Tjandra.
Koordinator MAKI, Boyamin Saiman, menyebut Tommy Sumardi diketahui salah satu pihak yang membantu mengurus penghapusan red notice Djoko Tjandra.
Satu cara mengurusnya yaitu ia melobi sejumlah jenderal polisi untuk minta dibantu proses penghapusan red notice.
"Berkaitan dengan prosesnya bahwa Brigjen PU mengakui TS datang ke ruangannya minta diperkenalkan dengan NB," kata Boyamin dalam keterangannya, Selasa (18/8/2020).
Namun demikian, ia tidak menjelaskan waktu Tommy mendatangi ruangan Brigjen Prasetijo dan Irjen Napoleon.
Yang jelas, ia pertama kali mendatangi ruangan Brigjen Prasetijo terlebih dahulu untuk minta diperkenalkan kepada Irjen Napoleon.
"Kalau bicara alat bukti itu rekaman CCTV ada yang memperlihatkan TS mendatangi Brigjen PU dan diantar ke ruangannya NB," jelasnya.
Saat mendatangi ruangan itu, Boyamin menyebut Tommy diduga memberikan sejumlah uang yang telah dibawanya di dalam sebuah tas.
Dalam rekaman CCTV juga terlihat Tommy membawa tas saat masuk ruangan kedua jenderal polisi tersebut.
Baca: Fakta Pengusaha Tommy Sumardi, Tersangka Pemberi Suap dari Djoko Tjandra ke 2 Jenderal Polisi
3. Kata BI tentang Uang Pecahan Baru Rp 75 Ribu Dijual hingga Rp 50 Juta
Bank Indonesia (BI) resmi mengeluarkan uang baru senilai Rp 75.000,00 pada Senin (17/8/2020) kemarin.
Hal itu menyusul peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75 tahun.
Mulai Selasa (18/8/2020), uang tersebut sudah bisa dimiliki oleh masyarakat Indonesia, terutama bagi mereka yang sudah memesannya melalui laman pintar.bi.go.id.
Kendati baru diluncurkan, uang tersebut sudah mulai dijual di beberapa marketplace.
Menariknya, penjualan uang edisi khusus tersebut mencapai puluhan juta rupiah.
Satu di antara tangkap layar harga fantastis uang pecahan Rp 75 ribu ini diunggah akun Instagram @lambe_turah pada Selasa (18/8/2020).
Dalam gambar tersebut, uang pecahan Rp 75 ribu dibanderol harga mulai dari satu jutaan hingga lima puluh juta rupiah.
Warganet pun ramai-ramai mengomentari mahalnya harga uang pecahan yang dijual di marketplace tersebut.
Baca: Terkait Tuntutan KAMI, Begini Tanggapan Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin
4. Dua Aksi KAMI yang Berbeda
Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) menggelar deklarasi di Tugu Proklamasi (Tuprok) di Jalan Proklamasi, Selasa (18/08/2020).
Aksi ini memiliki tagline "Kemerdekaan Menuju Gerbang Emas Rakyat yang Sejahtera Adil dan Makmur".
Di waktu yang sama dan di Jalan Proklamasi, Kesatuan Aksi Milenial Indonesia (KAMI) juga berunjuk rasa.
Kesatuan Aksi Milenial Indonesia dilakukan di luar Tugu Proklamasi tepatnya di depan gedung Ikatan Kesejahteraan Keluarga TNI Pragati Wira Anggini (IKKT), Jalan Proklamasi, Nomor 33.
Aksi tersebut memiliki tagline "KAMI Menolak Gerakan Politik KAMI di tengah Pandemi Covid-19".
Kedua KAMI yang berbeda pendapat tersebut saling menyuarakan aspirasinya dan tetap dalam pengawasan aparat kepolisian.
Suasana sempat memanas, beberapa massa aksi KAMI yang ada di dalam Tugu Proklamasi sempat tidak menerima kehadiran KAMI lainnya serta meminta polisi mengusir mereka.
Kemudian, Din Syamsudin menyampaikan arahannya sebagai salah satu Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia.
(Tribunnews.com)