News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Moralitas Pancasila dalam Pembangunan

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Institut Sarinah Eva Kusuma Sundari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Institut Sarinah menyelenggarakan bedah buku “Ibu Bumi Dilarani” karangan Dia Puspita berdasar riset tentang Gerakan Perempuan Kendeng di Rembang.
Webinar menghadirkan pembahas Ketua Departemen Ilmu Ekonomi FEB Universitas Airlangga Muryani, Dosen FISIP Universitas Indonesia (UI) Nur Iman Subono, dan Ketua Institut Sarinah, Eva Kusuma Sundari.

Bedah buku dimoderatori Sovya Mardaningrum Tenaga Ahli di DPR. Dibuka oleh tuan rumah Agnes Purbasari, dosen UI yang juga memperkenalkan Institut Sarinah dalam sambutannya.

Baca: DKI Jakarta Punya Robot Pemadam Rp 37,4 Miliar, Ini Alasan Tak Dipakai saat Kebakaran Kejagung

"Institut Sarinah adalah lembaga think tank mengembangkan pemikiran-pemikiran feminisme nasionalis Pancasila sekaligus melakukan pengorganisasian masyarakat untuk mendukung program-program Nation and Character Building,” ujar Agnes dalam keterangan tertulis, Senin (24/8/2020).

Dia Puspita yang menggunakan teori gerakan sosial dan ekofeminisme dalam risetnya menyesalkan fakta hilangnya 143 sumber air akibat pembangunan pabrik semen di Rembang tersebut.

"Bukan saja tubuh para ibu yang terdampak oleh kerusakan alam tetapi rahim bumi juga terkoyak dan terhenti fungsinya memberi sumber kehidupan bagi manusia dan makhluk hidup, yaitu air,” ucapnya.

Baca: Ketua IDI Sebut Masalah Pemilihan Anggota Baru Konsil Kedokteran Mencederai Proses Koordinasi

Sementara Muryani mengingatkan perlunya menggunakan pendekatan valuasi sumber daya alam dalam pembangunan. “Moralitas baru Pembangunan harus bisa menyeimbangkan antara demi melayani kepentingan manusia dan kepentingan pelestarian alam,” tutur Muryani.

Eva Sundari mengingatkan prinsip jalan tengah dari Pancasila. Penghormatan pada keberagaman, memajukan musyawarah untuk mufakat, dan menempatkan keadilan sosial untuk semua, harus menjadi prinsip-prinsip dalam perencanaan pembangunan.

“Perwujudan Cinta Tanah Air itu pro pada lingkungan dan daya dukung bumi bukan terhenti pada egoisme manusia untuk mengeksploitasi alam demi akumulasi kapital,” ujar Eva.

Nur Iman Subono menyarankan penelitian gerakan sosial lebih lanjut yaitu dinamika para aktor pengambil kebijakan terkait kasus Kendeng.

Baca: Sumber Data Penerima Banpres Produktif Berasal dari Sejumlah Lembaga

"Transisi dari Orba ke Orde Reformasi bisa merupakan peluang bagi perubahan termasuk untuk koreksi perencanaan pembangunan yang tidak pro lingkungan dan mengorbankan rakyat miskin,” saran Bonny, panggilan Nur Iman Subono.

Menutup acara webinar, Agnes Purbasari menginformasikan serangkaian rencana kegiatan Institut Sarinah terkait webinar yaitu bedah buku, kursus Pancasila dan Feminisme, pelatihan analisa sosial dan diskusi tematik terkait pemikiran ideologi feminis nasionalis. Kegiatan terbuka untuk umum termasuk untuk para pelajar SMA.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini