TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Letnan Dua Letda) Pnb Ajeng Tresna Dwi Wijayanti akan menjadi sejarah baru, yakni penerbang tempur (fighter) perempuan pertama di TNI Angkatan Udara.
Lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 2018 itu sedang ditempa di Skuadron Udara 15 Lanud Iswahjudi Magetan.
Ajeng dilantik menjadi calon fighter oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna pada Senin (18/5/2020). Ia menjadi satu dari 45 perwira TNI AU dan TNI AD yang diwisuda.
Perempuan kelahiran Jakarta 25 September 1995 itu mengikuti jejak sang ayah, Kolonel Sus Prayitno sebagai prajurit TNI Angkatan Udara.
Kisah perjalanan Ajeng tak bisa dilepaskan dengan jatuh cinta pertamanya dengan dunia militer saat duduk di bangku SMA.
Baca: Letda Pnb Ajeng, Perempuan Pertama Calon Penerbang Tempur
Kala itu ia memilih ekstrakurikuler Paskibra alias Pasukan Pengibar Bendera di SMA 51, Jakarta Timur.
Ia terpilih mewakili sekolahnya untuk mengikuti seleksi menjadi Paskibraka (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka) 17 Agustus dari tingkat Kotamadya Jakarta Timur hingga Nasional.
Saat itu tahun 2011, ketika ia terpilih menjadi anggota Paskibraka yang menaikkan dan menurunkan bendera Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta.
Sejak itu tekadnya masuk tentara menguat. Selulus SMA, ia pun mencoba seleksi masuk Akademi Angkatan Udara (AAU) pada tahun 2013.
Dewi fortuna belum bersama ajeng saat itu. Ia gagal, tak lulus seleksi. Pengalaman gagal ini sempat membuat Ajeng bersedih.
Namun ia mampu kembali bangkit dan memotivasi dirinya untuk berjuang dalam seleksi pada 2014.
"Saya masih punya tekad. Bangun lagi, karena memiliki semangat juang niat yang baik semua ada jalannya. Saya mendaftarkan diri sebagai calon Taruna tahun 2014 dan lulus," tutur putri pasangan Kolonel Sus Prayitno dan Wiwi Sundari, dalam Talkshow Daring: HUT Ke-75 Republik Indonesia, Menyongsong Tahun Emas Indonesia 2045, pada aplikasi Zoom, Minggu (30/8/2020).
Kemudian setelah melalui berbagai tes hingga pantukir, dia berhasil lolos dan resmi menjadi calon prajurit Swa Bhuwana Paksa.
Penempaan menjadi Calon Perwira rema TNI AU pun dilaluinya dalam semangat yang tinggi. Setelah empat tahun pendidikan di AAU, ia dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, pada 2018.