Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya menyerahkan perkara kasus perusakan dan pembakaran Polsek Ciracas kepada Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (POM AD).
Hingga saat ini, penyelidikan kasus tersebut telah ditangani TNI.
"Lidik dan sidiknya di POM AD," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus saat dihubungi, Minggu (30/8/2020).
Diketahui, aksi penyerangan itu bermula dari informasi keliru yang disampaikan seorang anggota TNI berinisial Prada MI.
Melalui jejaring pesan grup di ponselnya, Prada MI mengaku dikeroyok oleh Orang Tak Dikenal (OTK) hingga masuk ke Rumah Sakit.
Baca: Kronologi Lengkap Sekelompok Massa Bakar Polsek Ciracas, Dipicu Hoaks yang Disebar Oknum TNI
Baca: 4 Jam Sembunyi, Saksi Mata Pembakaran Polsek Ciracas: Jalan Raya Bogor Sangat Mencekam
Hal itulah yang diduga memicu kemarahan ratusan OTK.
Padahal berdasarkan hasil pemeriksaan CCTV dan saksi, Prada MI mengalami kecelakaan tunggal, bukan pengeroyokan.
Menurut Yusri, Pomdam Jaya Kolonel Yoga Swara, Denpom Jaya R Hadi dan sejumlah perwakilan polri telah memeriksa Prada MI yang tengah dirawat di RS Ridwan Meuraksa, Jakarta Timur.
Hasilnya, Prada MI mengakui bahwa kejadian yang menimpanya hingga masuk ke rumah sakit adalah kecelakaan tunggal, bukan pengeroyokan.
"Iya benar (Prada MI telah mengakui kecelakaan tunggal, Red)," pungkasnya.
Untuk diketahui, sejumlah orang tidak dikenal (OTK) menyerang Polsek Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (29/8/2020) dini hari.
Mereka melakukan perusakan dan pembakaran dua mobil yang ada di area parkir. Salah satunya merupakan mobil Wakapolsek Ciracas.
Pihak kepolisian menduga ada 100 orang yang berupaya menyerang Polsek Ciracas dengan perusakan dan pembakaran, Sabtu (29/8/2020) dini hari.
Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman menjelaskan kronologis peristiwa di balik penyerangan Polsek Ciracas.
Mayjen TNI Dudung Abdurachman menjelaskan bahwa penyerangan Mapolsek berkait dengan kecelakaan tunggal yang dialami Prada MI (Muharman Ilham) di supermarket Arundina, Cibubur, Jakarta Timur pada 27 Agustus 2020.
"Yang bersangkutan ditolong oleh masyarakat dan anggota TNI yang ada di lokasi. Namun kemudian ada informasi prajurit itu dikeroyok, sehingga polisi dan TNI segera menyelidiki ke TKP. Tapi hasil pemeriksaan saksi, yakni masyarakat di lokasi, tak ada pengeroyokan," kata jenderal bintang dua ini.
Dari mana isu pengeroyokan tersebut muncul? Dijelaskan Pangdam, pihaknya telah mengamankan ponsel milik Prada MI.
"Dari telepon genggam Prada MI ditemukan yang bersangkutan menginformasikan ke angkatan 2017 mengaku dikeroyok, ditelepon seniornya bilang dia dikeroyok," ujarnya.
Pangdam Jaya menuturkan, TNI sudah melakukan penyelidikan mulai dari memeriksa barang bukti, memeriksa saksi-saksi dan memintai keterangan dari Prada MI.
Dari semua itu didapatkan fakta bahwa Prada MI terluka dan dilarikan ke rumah sakit bukan karena dikeroyok. Tapi dia mengalami kecelakaan tunggal.
"Kini kami sedang lakukan investigasi mengapa yang bersangkutan menyebar informasi tak benar itu," katanya.
--