TRIBUNNEWS.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) akan menggelar Sensus Penduduk (SP) 2020 secara offline mulai Selasa (1/9/2020) besok.
Artinya, para petugas Sensus Penduduk dari BPS Kabupaten/Kota setempat akan mendatangi rumah masyarakat satu per satu untuk melakukan pencatatan atau sensus.
Sensus penduduk secara offline akan berlangsung selama sebulan hingga Rabu, 30 September 2020.
Masyarakat diimbau untuk menerima kedatangan petugas sensus serta memberikan jawaban dengan benar dan jujur.
Oleh karena itu, masyarakat perlu mengenali ciri-ciri petugas sensus penduduk yang akan datang ke rumah mulai besok.
Berikut ciri-ciri petugas sensus penduduk yang akan melakukan pendataan seperti dikutip dari akun Instagram BPS:
1. Memakai rompi berwarna biru tua dengan logo Sensus Penduduk 2020 di bagian dada kanan.
Kemudian, logo BPS di bagian dada kiri dan tulisan ‘PETUGAS SENSUS’ di bagian punggung.
2. Membawa tas punggung berwarna hitam dengan logo BPS dan Sensus Penduduk 2020.
Setiap petugas akan membawa tas hitam berlogo sesuai ketentuan, jadi cermati para petugasnya.
3. Memakai tanda pengenal yang bertuliskan nama petugas dan dilengkapi barcode.
Masyarakat dapat mengetahui identitas petugas sensus dari BPS dengan cara men-scan barcode.
Nama identitas penting dicantumkan supaya masyarakat mengetahuinya.
4. Membawa surat tugas dari BPS Kabupaten/Kota setempat.
Petugas yang datang tidak hanya memakai perlengkapan yang dikenakan.
Namun, petugas juga dibekali surat tugas untuk ditunjukkan kepada warga.
Selain itu, petugas sensus juga mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, face shield, sarung tangan, dan hand sanitizer.
Mereka juga akan menerapkan physical distancing saat bertemu responden dalam hal ini masyarakat.
Diketahui, sensus penduduk adalah kegiatan setiap 10 tahun sekali yang dilakukan oleh BPS.
Terakhir kali, sensus penduduk diadakan pada 30 Juni 2000 dan berdasarkan hasil sensus jumlah penduduk sebanyak 203 juta orang.
Ada yang berbeda dalam sensus penduduk 2020, yaitu digelar dalam dua tahap, yaitu online dan offline.
Sensus penduduk 2020 secara online telah usai digelar pada 15 Februari-29 Mei lalu dan sukses berhasil mengumpulkan 51,36 juta penduduk.
Sehingga masih ada sekitar 81 persen lagi penduduk Indonesia yang harus dicatat keberadaannya lewat sensus penduduk offline.
Menurut Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto jumlah 51,36 juta penduduk yang terkumpul dalam sensus penduduk via Online, sangatlah besar bahkan hampir dua kali lipat penduduk Australia.
"Ini bukti Sensus Penduduk telah menjadi milik dan bagian kehidupan masyarakat kita. Namun pekerjaan belum selesai," ujar Kecuk dalam acara Kick Off Sensus Penduduk September 2020 di Auditorium Lantai 10 BPS, Senin (31/8/2020).
Kecuk menyebutkan akan dilakukan penyesuaian terkait pelaksanaan pendataan, salah satunya dengan membuat pembagian wilayah menjadi tiga zona pendataan.
Penyesuaian juga dilakukan mengingat pendataan ini dilakukan pada masa pandemi Covid-19.
“Pelatihan yang biasanya dilakukan tatap muka, diganti lewat pembelajaran mandiri di TVRI dan RRI. Protokol kesehatan juga ketat dijaga."
"Petugas sensus harus ikut rapid test terlebih dahulu, dan ketika di lapangan menggunakan masker, face shield, sarung tangah, dan tetap menjaga physical distancing,” kata Kecuk, dikutip dari bps.go.id.
Sementara itu, Sensus Penduduk 2020 wawancara diubah mekanismenya dengan membagi wilayah Indonesia ke dalam tiga zona.
Berikut adalah zona dan mekanisme yang berlaku dalam Sensus Penduduk 2020:
1. Zona 1 (Drop off pick up/DOPU)
Ada 227 kabupaten/kota yang masuk dalam zona dengan mekanisme drop-off pick-up (DOPU).
Artinya, petugas sensus akan membagikan kuesioner kepada masyarakat.
Mereka nanti akan mengambil kembali kuesioner yang sudah diisi secara mandiri oleh masyarakat.
2. Zona 2 (Non DOPU)
Ada 246 kabupaten/kota yang termasuk dalam zona ini.
Mekanisme pengumpulan data hanya akan dilaksanakan tahap pemeriksaan data penduduk dan tahap verifikasi lapangan tanpa wawancara yang detail.
3. Zona 3 (Wawancara)
Zona 3 diperuntukkan untuk 41 kabupaten/kota di Papua dan Papua Barat.
Di zona ini, petugas sensus akan tetap melakukan wawancara.
Kecuk sadar, keberhasilan Sensus Penduduk 2020 tergantung pada petugas sensus dan masyarakat.
"Kami harap masyarakat menerima petugas. Untuk petugas, saya pesan agar dapat melaksanakan amanah sebaik-baiknya," kata Kecuk.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)