News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menag Soal 'Radikalisme Hafiz-Good Looking', MUI: Sangat Berbahaya dan Marjinalkan Umat Islam

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat bidang Kerjasama Internasional Muhyiddin Junaedi, saat ditemui di Kantor MUI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/8/2017).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhyiddin Junaidi mengecam keras Menteri Agama Fachrul Razi soal paham-paham radikal masuk ke masjid melalui hafiz dan orang yang menarik (good looking).

Dirinya meminta Fachrul Razi menarik pernyataannya tersebut karena mencederai perasaan umat Islam.

"Majelis Ulama Indonesia meminta dengan hormat Menteri Agama Bapak Fachrul Razi menarik pernyataan dan statement tersebut, karena itu sangat kontra produktif. Tidak mendidik, cenderung menyatakan tuduhan dan menyakiti serta mencederai umat Islam," ujar Muhyidin kepada Tribunnews.com, Jumat (4/9/2020).

Menurutnya, sebaiknya Fachrul Razi tidak asal mengeluarkan pernyataan yang justru menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat.

Baca: Anwar Abbas Kritisi Menag soal Radikalisme: Jangan Bicara Hanya di Muaranya Saja

Baca: Pimpinan Komisi VIII Ingatkan Menag Tak Salah Deteksi Gejala Radikalisme

Muhyiddin mengatakan seharusnya Fachrul Razi yang memiliki latar belakang militer mengerti bahwa selama ini kemerdekaan Indonesia merupakan sumbangsih dari umat Islam.

"Bapak Menteri Agama yang latar belakang militer harusnya paham bahwa umat Islam adalah umat yang paling banyak berjuang mengorbankan harta dan jiwa raga untuk memerdekaan Indonesia ini dan mengisi kemerdekaan dengan karya yang bermanfaat dan karya nyata," tutur Muhyidin.

Pernyataan tersebut, menurut Muhyiddin sangat membahayakan dan cenderung memarjinalkan umat Islam.

Dirinya meminta Fachrul Razi berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan.

Bahkan menurut Muhyiddin, pihaknya dapat menuntut secara hukum atas pernyataannya.

"Sangat berbahaya dan itu memarjinalkan umat Islam sekaligus merupakan tuduhan yang tidak mendasar dan kita bisa saja menuntut secara hukum menteri agama ini. Oleh karena itu, sekali lagi MUI dan ormas-ormas Islam juga," kata Muhyiddin.

Sebelumnya, pernyataan Menteri Agama soal radikalisme masuk ke masjid melalui anak muda yang good looking disampaikan dalam webinar bertajuk "Strategi Menangkal Radikalisme pada Aparatur Sipil Negara" di kanal YouTube Kementerian PAN-RB pada Rabu (2/9).

"Caranya masuk mereka gampang; pertama dikirimkan seorang anak yang good looking, penguasaan bahasa Arabnya bagus, hafiz (hafal Al-Quran), mereka mulai masuk," ucap Fachrul.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini