News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jakob Oetama Meninggal Dunia

5 Fakta Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama, Awal Karier Jurnalistik hingga Raih Segudang Prestasi

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pendiri sekaligus pemilik Kompas Gramedia, Jakob Oetama, memberikan sambutan dalam acara peringatan ulang tahunnya yang ke 80, di Bentara Budaya Jakarta, Selasa (27/9/2011). Dalam acara tersebut juga diluncurkan sebuah buku Jejak langkah tentang kehidupan Jakob Oetama selama 80 tahun yang berjudul Syukur Tiada Akhir yang disusun oleh St Sularto. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

TRIBUNNEWS.COM - Pendiri Kompas Gramedia sekaligus Pemimpin Umum Harian Kompas, Jakob Oetama tutup usia pada Rabu (9/9/2020) pukul 13.05 WIB di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading.

Almarhum meninggal dunia pada usianya ke-88 tahun, setelah sempat menjalani perawatan sejak 22 Agustus.

Jurnalis senior dan tokoh pers nasional ini lahir pada 27 September 1931 di Desa Jowahan, Borobudur, Jawa Tengah.

Sebelum terjun di dunia jurnalistik, Jakob merupakan seorang guru.

Untuk mengenal lebih dekat dengan sosok Jakob Oetama berikut Tribunnews sajikan sejumlah fakta-fakta menariknya.

Baca: Jakob Oetama Meninggal Dunia, Kantor Kompas Gramedia Palmerah Akan Jadi Tempat Penghormatan Terakhir

1. Masa Kecil

Pendiri Kompas-Gramedia Jakob Oetama Tutup Usia. TRIBUNNEWS/DOK KOMPAS (KOMPAS/DOK KOMPAS)

Jakob kecil dilahirkan di Desa Jowahan, Magelang, Jawa Tengah pada 27 September 1931.

Pria bernama asli Jakobus Oetama merupakan putra sulung dari 13 bersaudara merupakan buah cinta dari pasangan Raymundus Josef Sandiyo Brotosoesiswo dan Margaretha Kartonah.

Dikutip dari Kompas.com, sebelum terjun ke dunia jurnalistik, Jakob mengawali kariernya sebagai seorang guru, meneruskan jejak ayahnya.

Lulus seminari menengah, sekolah calon pastor setingkat SMA, Jakob melanjutkan ke Seminari Tinggi.

Namun, pendidikan itu hanya ia tempuh selama tiga bulan karena ingin mengikuti jejak ayahnya menjadi guru.

Baca: Sosok Jakob Oetama di Mata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

2. Jakob Hijrah ke Ibu Kota

Sang ayah kemudian meminta Jakob untuk pergi ke Jakarta untuk menemui dengan kerabatnya yang bernama Yohanes Yosep Supatmo, pendiri Yayasan Pendidikan Budaya.

Oleh Supatmo lah, Jakob diberikan pekerjaan sebagai pendidik di SMP Mardi Yuwana Cipanas, Sekolah Guru Bagian B (SGB) Lenteng Agung Jagakarsa, dan SMP Van Lith Jakarta.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini