News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ketua Persatuan Insinyur: Pandemi Covid 19 Langkah Awal Mendesain Ulang Indonesia

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia(PII), Heru Dewanto.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 membawa dampak besar bagi kehidupan masyarakat.

Virus yang awalnya ditemukan di Wuhan, China tersebut juga mengubah banyak hal secara drastis pada sejarah peradaban manusia.

Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Heru Dewanto mengatakan adanya pandemi Covid-19 merupakan langkah awal untuk mendesain ulang negara Indonesia.

Sebelum pandemi, sejumlah lembaga internasional memprediksi bahwa Indonesia bakal menjadi salah satu kekuatan dunia pada 2030, namun semuanya berubah drastis.

“Bagi Persatuan Insinyur Indonesia, pandemi merupakan langkah awal untuk meredesain Indonesia. Kami, para insinyur memilih untuk melakukan refleksi dan reimagination, mengidentifikasi apa yang perlu dilakukan selama dan setelah pandemi,” kata Heru Dewanto saat peluncuran dan bedah buku daring "Redesigning Indonesia: An Engineer's View", Rabu (9/9/2020) malam.

Baca: PLN UIP JBB Berdayakan Masyarakat Sekitar Terdampak Covid-19

Kata Heru, pandemi Covid-19 berdampak besar pada bidang keinsinyuran di Indonesia.

Sektor perumahan dan kemaritiman terimbas paling besar.

Sementara, sektor teknologi informasi dan komunikasi justru mengalami kenaikan signifikan.

“Betapa pentingnya teknologi informasi dan komunikasi dalam mendukung gaya baru hidup kita selama masa pandemi,” ujarnya.

Baca: Rahmat Effendi Ungkap 211 Anak di Kota Bekasi Positif Covid-19

Heru mengatakan pandemi memang membuka peluang baru bagi industri software seperti Zoom, smart city, broadband, e-commerce dan logistik, virtual reality, dan telehealth.

Dalam menyiapkan periode usai pandemi, PII merekomendasikan untuk melakukan transformasi digital, penguatan industri nasional untuk kemandirian, ketahanan nasional nir-militer, serta transformasi keinsinyuran.

Kemandirian nasional perlu diterapkan dalam melakukan transformasi digital. PII menilai sudah saatnya Indonesia membangun jaringan intranet mandiri.

Baca: 3 Bersaudara Jadi Yatim Piatu Usai 5 Anggota Keluarga Meninggal karena Covid-19, Tertular di Pasar

“Membangun jaringan internet mandiri biayanya memang tidak ringan,” ujarnya.

Kemandirian pangan juga perlu serius digarap pemerintah.

Salah satu yang bisa dilakukan adalah membangun food estate.

Pada kawasan itu, nantinya lahan pertanian dan perkebunan terintegrasi dengan peternakan.

Tak kalah penting, Indonesia mesti meningkatkan kemampuan melakukan deteksi dini dan menangkal serangan biologis.

Maka dari itu, pemerintah dapat memberdayakan jejaring rumah sakit militer untuk fokus mengembangkan kedua kemampuan tersebut.

Untuk mewujudkan pemikiran-pemikiran tersebut, para insinyur mesti berperan besar dalam mewujudkan perubahan besar di Tanah Air.

Heru menjelaskan, pandemi Covid-19 ini harus benar-benar bisa membuka mata dan pikiran masyarakat Indonesia lebar-lebar untuk menata ulang cara kita membangun bangsa dan negara ini.

Dalam jangka pendek, masyarakat Indonesia harus bisa mempersiapkan diri untuk bisa bertahan.

Sedangkan, untuk jangka panjang, Indonsia harus bisa bertumbuh lebih cepat untuk mengejar segala ketertinggalan dengan bangsa-bangsa lain.

“Ketangguhan dan kemandirian bangsa di dalam menghadapi segala bentuk tantangan jaman, ternyata harus banyak dikerjakan oleh manusia-manusia Indonesia yang berprofesi sebagai insinyur,” ucapnya.

Menristek Bambang Brodjonegoro, berharap Persatuan Insinyur Indonesia (PII) mampu mendorong sinergi triple helix untuk agar inovasi dapat berjalan.

“Kami berharap PII bisa mendorong sinergi triple helix berjalan mulus karena banyak anggota PII yang bergerak di sektor swasta maupun BUMN dan juga akademisi,” kata Bambang.

Saat ini, ia melanjutkan, inovasi dalam sektor teknologi informasi dan komunikasi menjadi prioritas. Teknologi informasi dan komunikasi mampu menjalankan less contact economy pada masa pandemi Covid-19 ini.

Less contact economy ditandai dengan adanya hyperconnectivity antar manusia melalui teknologi informasi dan komunikasi.

Dengan demikian, harus ada subsitusi kegiatan ekonomi yang konvensional menjadi digital.

“Revolusi industri 4.0 sudah berlangsung sejak sebelum pandemi. Tapi pandemi mempercepat terjadinya revolusi industri dan teknologi digital bisa menjadi jawabannya,” katanya.

Ketua Pelaksana Dewan TIK Nasional, Ilham Habibie, menambahkan sinergi yang dibutuhkan saat ini tak sebatas triple helix, tetapi juga quatro helix.

Pasalnya, pemerintah perlu bersinergi dengan akademisi, swasta, juga civil society dalam melakukan inovasi.

Ia mengajak seluruh pihak untuk berinovasi dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Dengan pasar yang besar, Indonesia memiliki peluang untuk mengembangkan produk dan jasa sektor TIK nasional.

“Kalau tidak hati-hati, kita hanya jadi penonton di dunia 5G,” katanya.

Namun demikian, inovasi tak mungkin mendapat tempat di dalam negeri bila tak ada campur tangan pemerintah. Dia berpendapat perlu adanya komitmen pemerintah untuk menerapkan produk dan jasa nasional di seluruh wilayah Indonesia.

Ilham mencontohkan, Korea bisa memiliki industri mobil yang mendunia seperti Hyundai dan KIA karena nasionalisme rakyat Korea sangat tinggi.

“Di Korea semua rakyat dan pemerintahnya pakai mobil Korea. Dukungan kepada industri lokal dari negara itu sendiri sangat besar. Perlu ada semacam komitmen nasional seperti itu terus,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie, mengatakan pandemi Covid-19 membuka peluang besar untuk sejumlah hal. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi hanyalah satu di antara sektor-sektor strategis lainnya.

“Upaya untuk fokus kepada sustainable environment sangat serius. Pemerintah dari sisi Kementerian ESDM hingga PLN serius untuk adanya energi baru dan terbarukan, khususnya di Indonesia Timur,” ujarnya.  (Willy Widianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini