Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kembali meningkatnya orang yang terpapar virus Corona di Indonesia membuat pemerintah mengambil langkah cepat dan strategis. Salah satunya dengan menggandeng kepolisian (Polri).
Hari ini, kepolisian mengelar acara simbolis pembagian 34 juta masker serentak ke seluruh Indonesia. Kegiatan tersebut bekerja sama dengan Polda di tiap provinsi, seluruh pemerintah provinsi dan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN).
Baca: Polri Belum Bisa Ungkap Misteri Kebakaran Gedung Kejagung Padahal Sudah 128 Saksi Diperiksa
Dalam sambutannya, Wakil Ketua Pelaksana II Komite PCPEN, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono menjelaskan, pembagian 34.355.922 masker serentak dilakukan oleh jararan polda dan polres seluruh Indonesia.
"Kegiatan ini dihadiri seluruh Kapolda jajaran melalui video conference termasuk para pasangan calon Pilkada 2020, kita juga langsung streaming Youtube, IG agar masyarakat bisa lihat," kata Gatot di Mapolda Metro Jaya, Kamis (10/8).
Selain itu, Wakil Ketua Pelaksana II Komite Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) itu mengatakan hari ini pihaknya juga melaunching kegiatan Operasi Yustisi.
Baca: Anies Tegaskan PSBB Kali Ini Lebih Ketat dari PSBB di Awal Pandemi, TNI dan Polri Akan Dikerahkan
Operasi itu bertujuan untuk lebih mendisiplinkan masyarakat terkait protokol kesehatan.
"Pendisiplinan harus tegas makanya hari ini kita launching Operasi Yustisi penegakkan masker. Disitu ada polisi, TNI, Satpol PP, kejaksaan, hakim itu akan dilakukan pagi, siang, malam untuk masyarakat dengan sanksi yang tegas," ujarnya.
Ia menambahkan, kedepannya setiap anggota Polri akan dibekali masker untuk dibagikan kepada masyarakat guna mendisiplinkan masyarakat dengan protokol kesehatan.
“Seluruh anggota Polri akan dibekali masker. Baik untuk dirinya sendiri, maupun untuk masyarakat. Nantinya satu polisi satu masker akan jadi program Polri ” jelasnya.
Terkait operasi yustisi yang akan dilaksanakan, Gatot Eddy menjelaskan, anggota Kepolisian dan TNI dibantu Satpol PP akan memantau terus masyarakat untuk disiplin masker dan tidak berkumpul.
Termasuk juga menjaga perkantoran, pasar dan tempat-tempat lainnya.
“Operasi Yustisi ini tentu akan kami ketatkan terutama dalam menjaga kesehatan masyarakat. Jadi jangan kaget, nanti aka nada Polisi, TNI dan Satpol PP yang akan menjaga di kantor-kantor. Ini bukan menakuti, tapi untuk melindungi agar penyebaran Covid dapat diatasi bersama-sama,” jelasnya.
Tidak itu saja, Gatot Eddy juga mengatakan, pihaknya akan melakukan operasi yustisi secara massif dan juga humanis. Namun jika ada pihak yang sulit untuk diarahkan demi menjaga kesehatannya, TNI, Polri serta Satpol PP tak segan-segan untuk memberi sanksi tegas.
“Kalau tetap bandel dan tidak mau diarahkan, tentu akan kami beri sanksi tegas. Ini demi kebaikan dan kesehatan bersama. Kami tak segan-segan untuk bertindak. Kita ingin Indonesia kembali normal dan masyarakat sehat,” tandasnya.
Acara tersebut dihadiri oleh Wakil KSAD Letjen Moch Fachrudin, Kepala BNPB Letjen Doni Monardo.
Selain itu, hadir Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana, Ketua KPU Arief Budiman, perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta pasangan calon pilkada.